Koordinator Bidang Observasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BBMKG Wilayah V Jayapura, Danang Pamuji menyatakan hingga Selasa (3/1/2023) siang terjadi 156 gempa bumi susulan yang mengguncang Kota Jayapura dan wilayah sekitarnya, karena aktivitas lempeng patahan Cycloop yang masih bergerak.
Lempeng patahan Cycloop itu masih mencari kedudukan stabil pasca gempa berkekuatan 4,9 magnitudo yang mengguncang Jayapura pada Senin (2/1/2022) dinihari.
Menurut Danang, gempa bumi berkekuatan 4,9 magnitudo pada 2 Januari 2023 itu diakibatkan lempeng patahan Cycloop bergeser dan kehilangan kedudukannya yang stabil. “Kalau dilihat dari sebaran gempa itu diakibatkan pergeseran lempeng [Cycloop]. Dari hasil monitoring, potensi gempa susulan berlanjut,” kata Danang kepada Jubi, Selasa sore.
Danang menyatakan 156 gempa susulan yang terjadi sejak Senin hingga Selasa pukul 13.00 WP berkekuatan paling rendah 2,6 magnitudo, dan yang paling besar 4,4 magnitudo. Sejumlah 15 gempa bumi diantaranya dirasakan di wilayah Kota Jayapura, terdiri dari 10 gempa susulan pada Senin, dan lima gempa susulan pada Selasa.
Danang menyatakan gempa bumi susulan itu baru akan berhenti apabila lempeng Cycloop yang memanjang dari Kabupaten Jayapura sampai dengan Kota Jayapura telah menemukan posisi stabilnya. “Kalau masih ada gempa susulan, dudukan antar lempeng belum stabil. Antar lempeng itu masih mencari dudukan untuk stabil sehingga masih ada gempa susulan” ujarnya.
Danang menyatakan gempa bumi yang mengguncang wilayah Kota Jayapura tidak berpotensi tsunami. Ia juga menyatakan dari hasil monitoring hingga saat ini ketinggian air laut masih normal. “Tidak ada kenaikan air laut” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar