Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Provinsi Papua mengimbau warga Kota Jayapura dan sekitarnya untuk tetap waspada terhadap goncangan gempa susulan yang masih terjadi sampai hari ini. Meskipun demikian, masyarakat diminta untuk tidak panik berlebihan.
Hal tersebut disampaikan Kepala BPBD Papua Wiliam Manderi di Kota Jayapura, menyikapi adanya warga yang memilih mengungsi di halaman Kantor Dinas Pendidikan dan Badan Pertanahan karena takut. “Masyarakat silakan tetap siaga, namun jangan panik berlebihan, sehingga dapat mengetahui kondisi rumah saat akan meningalkan rumah,” kata Manderi.
Ia menegaskan data Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura menunjukkan gempa susulan yang terjadi sampai Rabu tidak berpotensi tsunami. Manderi justru meminta warga mengantisipasi terjadinya longsor.
Ia mengimbau warga yang tinggal di daerah pegunungan untuk selalu waspada dan melihat kondisi rumah sehingga tidak terjadi longsor saat gempa susulan terjadi. “Kami terus memantau rumah-rumah yang berada di daratan tinggi,” ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Stasiun Metereologi Maritim Dok II Jayapura Heri Purnomo menyatakan, gempa bumi yang terjadi di Kota Jayapura dalam tiga hari ini tidak berpotensi tsunami. Purnomo juga membantah video yang beredar di masyarakat melalui media sosial tentang adanya tsunami. Informasi hoaks ini disebar menyusul surutnya laut di pesisir Kota Jayapura.
”Kami minta warga tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kami juga minta agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak akibat guncangan gempa,” kata Purnomo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar