Seorang anak buah kapal (ABK) KM Merpati GT.60 atas nama Rudi, berusia 25 tahun, dilaporkan terjatuh dan hilang, saat kapalnya tengah berlabuh di sungai Kumbe, Distrik Malind, Kabupaten Merauke, Papua Selatan pada Sabtu (21/1/2023) sore sekitar pukul 17.20 WP.
KM Merpati diketahui merupakan kapal pemancing cumi yang bertolak dari pelabuhan perikanan Nizam Zaman Jakarta menuju Fishing Grond Area (FGA) di daerah Maluku pada Juni 2022 lalu. Pada 17 Januari 2023, kapal tersebut berlayar ke Kumbe, Merauke, Papua Selatan karena kondisi cuaca memburuk di perairan Maluku. Ketika tengah berlabuh di Sungai Kumbe pada Sabtu (22/1/2023), peristiwa nahas itu pun terjadi.
Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kabupaten Merauke, Darmawan, kepada Jubi, Minggu (22/1/2023) sore, menyatakan bahwa peristiwa nahas yang menimpa Rudi dilaporkan oleh kapten KM Merpati kepada personel Satpolairud Polres Merauke di Kumbe. Laporan tersebut kemudian diteruskan kepada Kantor Pencarian dan Pertolongan pada Sabtu malam.
“Kepala Pos Polairud Kumbe, Syafrudin, meneruskan laporan hilangnya ABK KM Merpati atas nama Rudi itu kepada kami pada Sabtu (21/1/2023) sekitar pukul 23.50 WIT. Pada pukul 00.10 WIT, sebanyak 6 personel siaga rescue diberangkatkan ke lokasi kejadian untuk melakukan upaya pencarian,” kata Darmawan.
Darmawan menyatakan korban terjatuh di sungai Kumbe dengan koordinat 08°21’907″ S – 140°14’879″ E atau sejarak 2,2 kilometer garis lurus dari bibir muara sungai Kumbe ke arah hulu.
Mengutip informasi dari pelapor, Darmawan menyampaikan bahwa Rudi diketahui terjatuh ke sungai oleh rekan sesame ABK bernama Rizky. Saksi melihat korban berjalan di samping kapal, dan tidak lama setelah itu saksi pun melihat korban sudah berada di sungai yang tengah surut dan dengan kondisi arus yang cukup kencang.
“Saksi melihat korban berusaha berenang namun karena kondisi air surut yang cukup kencang akhirnya korban terbawa arus. Kapten kapal langsung memerintahkan kepala kamar mesin untuk menghidupkan mesin dan sebagian ABK melepas tali jangkar dan langsung melakukan pencarian, namun tidak membuahkan hasil,” ujarnya.
Karena tidak berhasil menemukan korban, kapten kapal pun melaporkan peristiwa tersebut ke Pos Polairud Kumbe. Selanjutnya Tim SAR gabungan mengerahkan perahu karet untuk melakukan penyisiran dan pencarian di sekitar lokasi kejadian.
“Kami juga menggunakan Aqua Eye atau sonar pemindai di bawah permukaan air dalam melakukan pencarian korban. Luas area pencarian 0,63 kilometer persegi. Hingga hari ini korban belum ditemukan. Pencarian akan dilakukan kembali besok,” imbuh Darmawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar