Dr Anthon Tony Mote selaku Dokter Pribadi Gubernur Papua, menyampaikan Gubernur Papua, Lukas Enembe masih sakit. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura itu menyatakan Enembe membutuhkan penanganan kesehatan yang serius.
Gubernur Papua, Lukas Enembe dijadwalkan berangkat berobat ke Singapura pada Senin (12/9/2022) kemarin. Akan tetapi, Enembe tidak bisa berangkat ke Singapura, karena dicekal oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pencekalan itu terkait dengan penetapan Lukas Enembe sebagai tersangka penerimaan gratifikasi.
Karena batal berobat ke luar negeri, perawatan kesehatan Enembe akhirnya ditangani tim dokter yang dipimpin Anthon Mote. Mote menyatakan Enembe mengalami tekanan psikologis yang berat, sehingga menimbulkan dampak kesehatan yang kurang bagus, termasuk pembengkakan kaki yang membuatnya tidak leluasa berjalan.
“Dalam 6 bulan terakhir, Gubernur mengalami beberapa jenis penyakit seperti stroke, diabetes, jantung, hipertensi dan komplikasi ginjal. Gubernur Papua membutuhkan penanganan [kesehatan yang] serius,” kata Mote di Kota Jayapura, Rabu (14/9/2022) malam.
Mote meminta KPK mengizinkan Enembe untuk berobat di rumah sakit luar negeri, sebab saat ini merupakan jadwal kontrol kesehatan berkalanya. “Kami sangat memohon hak beliau untuk mendapatkan penanganan kesehatan, dalam hal ini dapat berobat ke rumah sakit di luar negeri. Karena [kondisinya] sangat mengkhawatirkan. Tekanan [psikologis] yang dialami dapat memperburuk kondisi kesehatannya,” pintanya.
Ditempat yang sama, Juru Bicara Gubernur Papua, M Rifai Darus membenarkan bahwa Enembe yang belum pulih. “Kami sudah melihat langsung kondisi Pak Gubernur yang saat ini berada di kediaman pribadinya di Koya. Hari ini beliau masih mendapatkan pemeriksaan kesehatan dari tim dokter, kaki beliau masih bengkak,” kata Rifai pada Rabu malam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar