Kamis, 22 September 2022

Anggota DPD RI Ikutan Unjuk Rasa dukung Gubernur Papua

Anggota Dewan Perwakilan Daerah atau DPD RI dari Papua, Herlina Murib turut berunjuk rasa di Kota Jayapura pada Selasa (20/9/2022), memprotes langkah Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Gubernur Papua, Lukas Enembe sebagai tersangka korupsi. Murib yang mengenakan kaos bertuliskan “Save Gubernur Lukas Enembe” itu juga berorasi di depan para demonstran.

Demonstrasi pada Selasa itu dimobilisasi Koalisi Rakyat Papua Save LE. Demonstrasi itu digelar karena para pendukung Gubernur Papua, Lukas Enembe menilai penetapan Enembe sebagai tersangka penerimaan gratifikasi senilai Rp1 miliar adalah kriminalisasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap pemimpin Papua.

Senator asal Papua, Herlina Murib pun turut serta dalam demonstrasi itu. Dalam orasinya, Murib menyatakan penetapan Gubernur Papua sebagai tersangka penerimaan gratifikasi senilai Rp1 miliar itu tidak sebanding dengan hasil tambang PT Freeport Indonesia. “Di banding dengan Freeport, itu uang berapa? Itu bisa cukup untuk kembalikan. Indonesia, ko kecil, ko tenang,” ujar Murib, disambut tepuk tangan para demonstran.

Usai berorasi, Murib diwawancarai wartawan, dan menegaskan bahwa rakyat Papua tidak mau Lukas Enembe ditangkap dan dibawa keluar Papua. “Masyarakat tidak mau, termasuk saya anggota DPD RI tidak setuju untuk dia ditangkap untuk hal yang tidak benar. [Masalah itu] selesaikan di Provinsi Papua, tidak boleh dibawa ke mana-mana, selesaikan di Papua,” kata Murib.

Ia menjelaskan penolakan rakyat Papua terhadap penetapan Enembe sebagai tersangka terjadi karena rakyat Papua tahu bahwa Gubernur Papua itu tengah sakit. “Alasannya, dia [Lukas Enembe] sakit sekali. Sekarang kaki mulai bengkak. Sekarang ini kondisinya memburuk,” kata Murib.

Ia menyatakan, jika KPK memaksa menangkap Lukas Enembe dan membawanya keluar Papua, maka rakyat Papua akan meminta pengakuan kemerdekaan Papua. “Kalau mereka bawa keluar, berarti kami minta pengakuan kemerdekaan Tanah Papua. Itu kami sudah merdeka 1 Desember [1961]. Jadi, kami kulit hitam Tanah Papua [sudah ada] untuk kulit putih Indonesia. [Tapi] anda jangan salah. Karena kamu buat [atau memperlakukan] kami [seperti itu], [maka] kami kasih tahu begini,” tutur Murib kepada wartawan.

Hingga pukul 11.30 WP, demonstrasi pendukung Enembe di Expo Waena masih berjalan dengan tertib. Koalisi Rakyat Papua Save LE berencana menggelar pawai dari Expo Waena menuju Kantor DPR Papua yang berjarak sekitar 17 kilometer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar