Kamis, 01 Desember 2022

Papua Nugini Tertarik Jalin Perdagangan dengan Indonesia

 

Menteri Perdagangan dan Investasi Papua Nugini, Richard Maru, mengatakan sangat tertarik untuk mengejar perdagangan dan investasi dengan tetangga terdekat Indonesia.

“Orang-orang kami pergi ke perbatasan untuk berdagang dengan Indonesia. Ada perdagangan besar yang terjadi di sana, tetapi kedua pemerintah kita belum meluangkan waktu untuk menjalin kemitraan dan hubungan perdagangan dan investasi formal. Diskusi itu dimulai hari ini,” katanya.

Maru berbicara pada pertemuan dengan Wakil Menteri Perdagangan Indonesia, Jerry Sambuaga, di sela-sela KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik baru-baru ini di Bangkok.

“Ini adalah kesalahan kami karena tidak membangun kemitraan investasi. Saya ingin membenahi ini dalam masa jabatan saya sebagai menteri. Jadi, ketika saya pertama kali menjabat, saya mengatakan prioritas tertinggi kami dalam hal perdagangan dan investasi dengan Indonesia dalam lima tahun ke depan. Itu akan menjadi prioritas perdagangan dan investasi No.1 di PNG,” katanya.

“Kita harus mulai memasang kabel listrik dari Vanimo ke perbatasan [Wutung] agar kita bisa mulai membeli listrik dari Indonesia. Itu adalah produk pertama yang dapat dijual Indonesia kepada kami saat kami memulai hubungan ini,” katanya.

“Kami juga telah menyatakan perang terhadap ekspor bahan mentah. Kami tidak ingin mengekspor bahan mentah. Perusahaan Indonesia bisa datang dan berinvestasi di ruang ini. Kami ingin melihat lebih banyak investasi di ternak, kelapa sawit, dan beras. Kami memiliki proyek pertambangan dan gas,” tambahnya.

“Ada banyak peluang investasi di sana, tetapi Indonesia belum memanfaatkan peluang kami, dan kami belum memasarkan peluang kami ke Indonesia,” katanya.

Maru memberi tahu Sambuaga bahwa penting bagi kedua negara untuk mempelajari kelayakan membangun layanan penerbangan dan layanan pengiriman kargo antara PNG dan Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar