Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan atau Litbangkes Papua, Dr Antonius Oktavian menyatakan saat ini terdapat 29 sub varian Covid-19 Omicron XBB di Papua. Masyarakat diminta untuk tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.
Antonius menjelaskan 29 kasus sub varian Covid-19 Omicron XBB itu ditemukan dari hasil Whole Genome Sequencing dari 47 sampel Covid-19. Dari jumlah itu, sejumlah 10 sampel berasal dari Kabupaten Mimika, dan 37 sampel lainnya dari Kota Jayapura.
Hasilnya menunjukan terdapat 7 sub varian Covid-19 Omicron XBB di Kabupaten Mimika dan 22 sub varian Covid-19 XBB Omicron di Kota Jayapura. “Dari [pemeriksaan] 47 sampel [itu], ada 29 sub varian Covid-19 Omicron XBB [ditemukan di] Kabupaten Mimika dan Kota Jayapura,” kata Antonius saat dihubungi Jubi pada Kamis (1/12/2022) malam.
Antonius menyatakan sub varian Covid-19 Omicron XBB cepat menular. Varian ini lebih banyak menunjukkan gejala seperti flu biasa, demam, hidung tersumbat, disertai gejala pencernaan seperti mual, muntah diare dan terkadang hilang penciuman.
Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Dr Aaron Rumainum menyatakan varian Covid-19 Omicron XBB ditemukan pada pelaku perjalanan dari luar Papua. Rumainum menyatakan pihaknya terus berupaya mencegah penularan Covid-19 di Papua.
Rumainum menyatakan masyarakat tetap bisa melakukan aktivitas dan tidak usaha mengkhawatirkan varian Covid-19 Omicron XBB yang baru ditemukan di Papua. Akan tetapi, ia meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.
“Varian Covid-19 baru akan ada terus, tapi kita tidak usah khawatir. Sebaran varian itu sudah lama, tapi baru ketahuan saat ini. Tidak usah khawatir, kalau kita khawatir kita susah sendiri. Kita anggap biasa saja. Kita tetap terapkan protokol kesehatan, dan siap memasuki fase pandemi ke endemik,” kata Rumainum.
Data Satgas Pengendalian Pencegahan dan Penanganan Covid-19 per 30 November 2022 menunjukkan ada 17 kasus Covid-19 baru di Kota Jayapura. Kasus Covid-19 baru juga ditemukan di Kabupaten Mimika (5 kasus), Kabupaten Jayapura (6 kasus), Kabupaten Merauke (2 kasus), Kabupaten Boven Digoel (3 kasus), Kabupaten Keerom (2 kasus), Kabupaten Kepulauan Yapen (1 kasus), Kabupaten Mappi (1 kasus) dan Kabupaten Sarmi (1 kasus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar