Rabu, 28 Desember 2022

Fiji Kembalikan Kontribusi Hibah kepada University of South Pacific

Pemerintah baru Fiji dibawah kepemimpinan PM Sitiveni Rabuka telah berkomitmen untuk mengembalikan kontribusi hibah jutaan dolar dari negara itu ke Universitas Pasifik Selatan. Hal ini penting bagi kebebasan dan kemerdekaan demokrasi di kampus tertua di Pasifik Selatan itu.

Hal ini dikatakan Menteri Keuangan, Biman Prasad, kepada https://www.rnz.co.nz/news/pacific/ yang dikutip jubi.id pada Rabu (28/12/2022).

Dia mengatakan bahwa ketiga partai dalam koalisi telah menjanjikan hal ini dalam kampanye pemilihan dan manifesto mereka.

Pemerintahan terdahulu, pemerintah FijiFirst, telah menahan pembayaran sejak tahun 2019 karena konflik yang berlarut-larut dengan Wakil Rektor yang dideportasi, Pal Ahluwalia, yang sekarang hidup dalam pengasingan di Samoa.

“Mereka tidak menyukai orang yang melakukan hal yang benar yang mengungkap korupsi di dalam universitas,” kata Prasad.

“Dan itu telah menyebabkan kerusakan yang mengerikan, tidak hanya pada universitas, tetapi juga persatuan di seluruh wilayah,” tambahnya.

Pada bulan Juli, dua serikat pekerja yang mewakili staf di universitas tersebut mengatakan bahwa pemerintah Fiji berutang kepada institusi tersebut $FJ78,4 juta.

“Yah, saya tidak bisa memberi tahu Anda jadwalnya, tapi yang bisa saya katakan adalah … universitas akan menerima dana yang sesuai, serta pemerintah akan membayar apa yang harus dibayar sebagai akibat dari pemerintah sebelumnya menahan hibah ke universitas,” kata Prasad.

Pengungkapannya muncul setelah pernyataan pemerintah yang dirilis pada Senin (26/12/2022) oleh Perdana Menteri Sitiveni Rabuka yang telah mengundang Ahluwalia untuk kembali ke Fiji.

Rabuka mengatakan dia ingin meminta maaf kepada Ahluwalia secara langsung pada saat kedatangannya.

PM Sitiveni Rabuka juga mengundang janda akademisi Fiji yang diasingkan, Brij Lal, yang meninggal pada Hari Natal tahun lalu, untuk membawa pulang abunya untuk dimakamkan di tanah kelahirannya.

Prasad mengatakan mereka menantikan untuk menyambut lebih banyak orang Fiji yang diasingkan dan ekspatriat yang diasingkan selama 16 tahun selama masa pemerintahan Frank Bainimarama.

Fiji sekarang menjadi negara bebas. Kami akan menyambut semua orang [yang] ingin datang ke Fiji. Tidak ada yang perlu takut akan balas dendam atau pelecehan apa pun,” kata Prasad.

“Itulah yang kami janjikan selama kampanye kami, dan itulah yang akan diberikan pemerintah ini,” tambahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar