Selasa, 06 Desember 2022
Minggu, 04 Desember 2022
Bintang Kejora Dikibarkan Di Depan Kantor ULMWP Vanuatu
Di tengah kesibukannya mempersiapkan kampanye perubahan iklim di Pasifik dan dunia, Menteri Perubahan Iklim dan pendukung lama perjuangan Papua Barat, Ralph Regenvanu, hadir dalam upacara pengibaran bendera Bintang Kejora, 1 Desember 2022, di depan kantor United Liberation Movement West Papua (ULMWP) di Port Villa, ibukota Vanuatu.
Menurut laporan Morning Star Flag hoisted outside ULMWP Office | News | dailypost.vu menyebutkan mantan pemimpin oposisi itu juga berbagi cangkang minuman khas Pasifik, Kava, dengan para tamu undangan sebelum meninggalkan acara tersebut.
Sejalan dengan sikap Republik Vanuatu yang terus konsisten mendukung kebebasan Papua Barat dan upacara pengibaran benderanya di Pasifik, Asia, dan Eropa, bendera Bintang Kejora dikibarkan untuk berkibar bersama bendera Vanuatu di luar kantor internasional Papua Barat di sebelah Sarang Gagak di atas Anambrou di Port Vila.
Dalam lingkungan berdaulat tanpa rasa takut, seorang Papua Barat yang paling terkenal di Port Vila, Freddy Warome, mengenakan seragam militer Papua Barat lengkap. Dia mengibarkan bendera negaranya dengan bantuan dari salah satu putra mendiang Manajer Black Brothers, Andy Ayamiseba.
Anggota eksekutif Asosiasi Vanuatu Papua Barat Merdeka yang dipimpin oleh kepalanya, Penatua Gereja Presbiterian Ayub Dalesa dan komite penyelenggara acara, perwakilan kepala adat, wanita, gereja dan organisasi non-pemerintah dan organisasi masyarakat Sipil dan Sekretaris Jenderal United Liberation of West Papua, Rex Rumakiek, Menteri Luar Negeri Sementara Papua Barat, Morris Kaloran, dan pengasuh tetap Kantor Papua Barat di Vanuatu, Freddy Warome.
Semuanya mendengarkan pidato resmi Presiden Sementara Papua Barat yang berbasis di London, Benny Wenda. Selain itu, disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Sementara Papua Barat, Morris Kaloran.
Para hadirin dalam upacara di kantor Perwakilan ULMWP di Port Villa duduk mendengar pidato langsung yang disampaikan oleh Presiden Sementara Papua Barat selama upacara pengibaran bendera di Balai Kota Oxford, Inggris.
Sabtu, 10 September 2022
Insalea Ap Peserta Ratu Kecantikan yang bawah Bintang Kejora di Panggung Miss Netherlands
Salah satu finalis ratu kecantikan Belanda ternyata peranakan Belanda dan Papua Barat. Namanya Insalea Ap. Bahkan ia membawa bendera Bintang Kejora ke atas pentas pemilihan Miss Nederland 2022. Ada pula peserta memegang bendera masing masing tempat asalnya termasuk Miss Netherlands 2022, Ona Moody peranakan Zimbabwe- Belanda. dia juga membawa bendera Zimbabwe .
Walau tak meraih gelar Miss Belanda, Insa Aap boleh berbangga hati karena telah memperkenalkan Papua Barat dan juga bendera Bintang Kejora di ajang finalis Miss Netherlands 2022. .
“Saya merasakan banyak emosi, terutama rasa syukur. Karena saya menyadari dengan sangat baik bahwa Anda tidak hanya mendapatkan ini setiap hari,”katanya sebagaimana dikutip Jubi.id dalam laman resmi miss Nederland 2022 Finalisten 2022 – Miss Nederland
Mahkota Miss Nederlands 2022, akhirnya disematkan di kepala Ona Moody, perempuan peranakan Zimbabwe – Belanda yang lahir di Amsterdam pada 29 Juli 1997. Pemilihan Miss Belanda 2022 ini dilakukan di Kota Hilversum Belanda pada 4 September 2022. Ona Moody mengalahkan sembilan finalis lainnya termasuk Insalea Ap yang berdarah Papua Barat.
Di depan juri terkemuka dan penonton yang bersemangat di Studio 21 di Hilversum, ia menerima gelar, selempang, dan mahkota. Dia akan menampilkan dirinya sebagai Miss Netherland tahun depan dan mewakili negara Belanda pada pemilihan Miss Universe. Ona Moody yang berusia 25 tahun telah dinobatkan sebagai Miss Netherland 2022.
Terlepas dari kenyataan bahwa semua finalis telah menunjukkan kualitas mereka di tingkat tinggi, Ona telah dipilih sebagai Miss Netherland 2022. Hasil itu ditentukan oleh juri beranggotakan 7 orang dengan semua disiplin ilmu dari profesinya, yang terdiri dari William Rutten, Edsilia Rombley, Albert Verlinde, Kristina Bozilovic, Bart Ettekoven, Pernille La Lau dan ketua juri Monica van Ee (direktur Miss Netherland dan sponsor utama hannah). Mereka melihat di Ona Moody penerus Miss yang paling layak, penerus Miss Nederlands 2021 Julia Sinning.
Setiap tahun Organisasi Miss Netherland mengadakan casting untuk ‘Pekerjaan Terbaik di Belanda’ dan mereka mencari “yang terindah di negara ini” . Miss Netherland bukan tentang perdamaian dunia klise kuno atau hanya penampilan dan glamor.
Ini tentang otak, bisnis, dan kecantikan dan karakter. Sepuluh finalis BeYOUtiful 2022 adalah wanita muda yang kuat, masing-masing dengan misi dan semangat, tetapi dengan satu tujuan yang sama untuk menjadi Miss Netherland 2022. Mereka berusia antara 18 dan 26 tahun dengan berbagai latar belakang, pendidikan, bakat, dan tujuan sosial. “Bersama-sama mereka adalah definisi pemberdayaan perempuan,”
Jumat, 10 Juni 2022
Konvoi Puluhan Siswa SMK N 1 Sentani Berujung di Kantor Polisi
Puluhan siswa SMK N 1 Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, dibawa ke Polres Jayapura akibat aksi konvoi yang dilakukan siswa-siswa tersebut, sebelum mendengar hasil kelulusan yang dikeluarkan oleh pihak sekolah. Kapolres Jayapura, AKBP Fredrickus W.A Macklarimboen membenarkan hal tersebut saat dikonfirmasi Jubi melalui telepon selulernya, di Sentani, Kamis (9/6/2022) petang.
Kapolres menjelaskan bahwa 50 siswa yang diamankan ini,
karena aksi konvoi di jalan raya dan mengganggu kelancaran arus lalu lintas di
Kota Sentani. Dikatakan, pihak sekolah sebelumnya sudah melayangkan surat
pemberitahuan terkait kelulusan, yang akan diumumkan pada pukul 18.00 WP. Dalam
pengumuman hasil kelulusan tersebut, siswa dilarang melakukan aksi konvoi dan
corat-coret seragam.
“Puluhan siswa ini diamankan karena melakukan aksi konvoi
keliling Kota Sentani, yang mengganggu ketertiban arus lalu lintas di jalan
raya,” katanya.
Disinggung soal adanya gambar mirip Bintang Kejora di
seragam sejumlah siswa, kapolres menegaskan bahwa gambar tersebut diketahui
setelah puluhan siswa diamankan di Mapolres Jayapura. Setelah diamankan, kata
kapolres, para siswa didata dan diperiksa surat-surat kendaraan yang dipakai
konvoi. Orang tua siswa juga diminta hadir di Polres, untuk diinformasikan
terkait kenapa anak mereka diamankan di Polres Jayapura.
“Yang diamankan, sebagian besar sudah dipulangkan bersama
orang tua mereka, yang tersisa, setelah pengumpulan data juga akan dipulangkan.
Tidak ada unsur lain dari aksi konvoi ini, para siswa ini juga diberi pembinaan
karena masa depan mereka lebih penting di waktu-waktu yang akan datang,” jelas
kapolres.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura,
Ted Mokay menyayangkan aksi konvoi dan pencoretan seragam oleh siswa SMK N 1
Sentani, yang berdampak pada terganggunya ketertiban lalu lintas di jalan raya.
Mokay juga mengimbau agar aksi-aksi serupa tidak dilakukan oleh siswa sekolah
lainnya, yang nantinya akan mendengar hasil kelulusan. Setiap sekolah bisa
memanfaatkan pakaian tradisional, saat mendengar hasil kelulusan.
“Pakaian seragam bisa dikumpulkan untuk siswa-siswa yang
saat ini masih tinggal di penampungan, bahkan bisa buat adik-adik yang nantinya
dari SMP ke SMA,” ujarnya.
21 siswa masih
diperiksa di Polres Jayapura
Hingga pukul 20.00 WP, 21 siswa SMK Negeri 1 Sentani masih
menjalani pemeriksaan di Kepolisian Resor Jayapura. Mereka diperiksa polisi
gara-gara merayakan kelulusan dengan mencoretkan motif Bintang Kejora di
seragam mereka, lalu berpawai bersama teman-teman mereka.
Para lulusan SMK Negeri 1 Sentani yang masih menjalani
pemeriksaan di Kepolisian Resor (Polres) Jayapura itu adalah Epison Deal (20),
Margareth Asaribab (18), Ana Nawa (19), Friska Tabuni (20), Yomince Suhuniap
(18), Fransina Wanimbo (19), Eko Pasek (21), LB (17), Rikson Enumbi (18), WA
(17), LAP (15), Kristina Jikwa (18), Yonting Keduman (22), Yani Wanimbo (21),
Novela Singpanki (19), Ance Yoku (19), Jems Kogoya (19), Rikanus Koranue (18),
De (17), Pamison Wanimbo (19), Oktamina Yoal (18).
Salah satu siswa, Ana Nawa mengatakan para siswa mencoretkan
motif Bintang Kejora di seragam mereka sebagai ekspresi kegembiraan atas
kelulusan mereka. “Ini harinya kami” kata Nawa kepada Jubi di Sentani, ibu kota
Kabupaten Jayapura.
Nawa menuturkan polisi menggiring setidaknya 78 siswa SMK
Negeri 1 Sentani yang ditangkap saat berpawai menuju Polres Jayapura. Di Polres
Jayapura, polisi memisahkan siswa yang mencoret baju mereka dengan motif
Bintang Kejora, dan siswa lain yang mencoreti baju seragam mereka dengan motif
yang lain.
Para siswa yang tidak mencoretkan motif Bintang Kejora di
seragam mereka telah diizinkan pulang. Namun polisi mengambil sidik jari para
siswa yang mencoretkan motif Bintang Kejora di seragam mereka, lalu memeriksa
mereka satu demi satu. “Dong tanya seputar tujuan gambar Bintang Kejora di
seragam,” ujarnya.