Uskup Jayapura, Mrg Yanuarius Theofilus Matopai You menyarankan kepada masyarakat agar menjaga dan merawat alam. Ia menyatakan merawat alam bagian dari melindungi ciptaan Tuhan, serta ikut mencegah dampak perubahan iklim.
YHal itu disampaikan Mrg Yanuarius Theofilus Matopai You dalam Surat Gembala Aksi Puasa Pembangunan pada masa Pra Paskah 2023 yang diterima Jubi pada Kamis (23/2/2023). Dalam surat gembala itu, Uskup Jayapura menyatakan perubahan iklim telah membawa dampak bagi Indonesia, dan secara khusus di Papua.
Uskup Jayapura menyatakan dampak perubahan iklim di Papua ditandai dengan menurunnya debit air di berbagai mata air, menurunnya tingkat kesuburan tanah, berkurang atau bahkan punahnya keanekaragaman spesies endemik seperti burung cendrawasih.
“Luas dan kualitas hutan berkurang akibat pengambilan kayu atau pembabatan hutan dalam jumlah besar-besaran. [Perubahan iklim juga berdampak kepada] kesehatan, di mana banyak warga menderita berbagai penyakit, bahkan wabah,” kata Uskup.
Selain berhadapan dengan dampak perubahan iklim, orang asli Papua juga berhadap dengan perilaku manusia yang menyebabkan ketidakadilan ekologis. Uskup Jayapura mencontohkan praktik penjualan tanah ulayat suku tertentu kepada pihak perusahaan, misalnya perkebunan kelapa sawit di Arso, Taja Lereh, Merauke. Ia menyatakan pengalihan fungsi hutan telah menurunkan kualitas dan kuantitas air, memperburuk kesehatan, berakibat kepada hilangnya generasi penerus yang tangguh.
Di tengah berbagai tekanan itu, Uskup mengingatkan umat Katolik bahwa keimanan akan memberi visi yang lebih utuh tentang makna bumi, manusia dan semua makhluk hidup lainnya, dan memberi motivasi untuk melindungi alam ciptaan dan sesama. You mengajak keterlibatan umat Kristiani dalam memulihkan dan melestarikan keutuhan ciptaan sebagai perwujudan iman akan Allah Sang Pencipta dan pemelihara kehidupan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar