Rabu, 23 November 2022

Warga Berlarian dan Ketakutan Setelah Gempa Besar Solomon

Sekitar 20.000 warga di komunitas terpencil di Kepulauan Solomon, panik dan ketakutan seteah serangkaian gempa bumi melanda kawasan pantai selatan Guadalcanal dari Selasa (22/11/2022) sore hingga Rabu (23/11/2022) pagi.

Gempa terbesar itu berkekuatan 7 magnitudo Skala Richter pada kedalaman sekitar 15 km, tepat setelah pukul 1 siang pada Selasa waktu setempat.

Mengutip laman RNZ News menyebutkan bahwa otoritas penanggulangan bencana di provinsi itu telah mengkonfirmasi laporan gelombang pasang, tanah longsor, rumah yang runtuh dan rusak, dan retakan besar di tanah.

Dikatakan orang-orang takut akan gempa bumi susulan.

Petugas bencana provinsi, James Tiva mengatakan pihaknya bekerja dengan pusat operasi darurat nasional untuk mencoba dan mendapatkan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak di pantai selatan.

“Kami telah menerima laporan kerusakan sumber air, takut terkontaminasi karena lebih banyak longsor,” katanya.

“Di hampir semua desa sejumlah rumah rusak. Sebagian besar penduduk hidup dalam ketakutan karena parit, banyak retakan di kampung-kampung, “katanya.

Tiva mengatakan semua angka hanya dari laporan awal dan penilaian penuh tidak akan mungkin dilakukan, sampai mereka bisa mendapatkan tim di lapangan selama sekitar satu hari ke depan.

Pusat bisnis, kantor pemerintah, dan sekolah ditutup di Honiara sejak Selasa(23/11/2022) sore .

Banyak warga mengungsi ke tempat lebih tinggi, jika terjadi tsunami yang menyebabkan kekacauan lalu lintas di punggung bukit. Mereka kembali ke kantor, rumah dan toko setelah ada peringatan tsunami .

“Ini pertama kalinya saya mengalami gempa sekuat itu. Saya berlari dengan anak saya tanpa berpikir, ,” kata seorang ibu sebagaimana dilansir Solomon Star News

Tidak ada korban jiwa terkait gempa itu, sebagaimana yang dilaporkan di Rumah Sakit Rujukan Nasional. Kecuali korban luka robek ringan dan memar.

Gempa susulan terus dirasakan di Honiara. Listrik di kota itu padam setelah gempa.

Banyak keluarga yang tinggal di sepanjang garis pantai juga meninggalkan rumah mereka malam ini untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi.

“Kami akan kembali ketika keadaan menjadi tenang,” kata seorang ibu di Henderson.

“Akan lebih aman untuk mengungsi ke perbukitan daripada tinggal di rumah kita malam ini.”tambahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar