Jumat, 04 November 2022

Bersurat ke FIFA, PSSI mengajukan pelaksanaan KLB pada Maret 2023

 

Federasi sepak bola Indonesia atau PSSI secara resmi telah bersurat ke badan tertinggi sepak bola dunia (FIFA) dan mengajukan akan melaksanakan Kongres Luar Biasa (KLB) pada bulan Maret tahun 2023 mendatang.

Dalam isi surat tersebut, PSSI mengajukan dua poin yang salah satu isinya akan mengadakan KLB dalam waktu dekat atau pada 18 Maret 2023.

Ini juga yang menjadi rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Kanjuruhan yang diketuai oleh Menkopolhukam untuk PSSI.

Hasani Abdulgani selaku anggota Exco PSSI mengatakan, sebelumnya pihaknya telah menggelar rapat Exco yang salah satu keputusannya adalah melaksanakan KLB.

“Soal KLB itu kan kita sudah bersurat ke FIFA. Nantinya akan dibuat dulu Kongres Biasa yang tadinya akan dilaksanakan pada Januari, itu untuk memilih Komite pemilihan dan komite banding pemilihan. Di situ mereka akan membuat persyaratan-persyaratan untuk memilih Exco, Ketum dan Waketum yang baru,” kata Abdulgani seperti dikutip dalam dialog sepak bola Indonesia di salah satu stasiun tv swasta, Kamis (3/11/2022) malam.

“Kami memutuskan KLB karena sudah mendapatkan tekanan dari kiri kanan dari berbagai kalangan. Lalu kesepakatannya kita harus buat KLB secepatnya. KLB itu kita mau secepatnya, tapi ada mekanisme yang harus kita lewati. Kalau yang terpilih lagi pengurus lama, itu kan haknya voter sebagai pemilik hak memilih,” sambungnya.

Ia mengakui, pihaknya saat ini sedang dalam tanda kutip tersandera dengan desakan untuk menggelar KLB. Ia pun menyatakan jika pihaknya sudah bersepakat untuk melaksanakan KLB secepatnya.

“Kalau kita gelar KLB itu karena memang dengan tanda kutip kita sudah tersandera. Maka kami melangsungkan KLB ini kalau bisa secepatnya, kalau Maret itu kan maksimum kalau bisa lebih cepat lebih bagus,” ungkapnya.

Sementara itu, pengamat sepak bola Indonesia, Tommy Welly melihat kondisi PSSI saat ini tengah berada dalam tekanan. Ia menyebut, pelaksanaan KLB adalah pilihan yang harus dilakukan.

“Artinya kalau saya melihat bahwa posisi PSSI saat ini sudah terdesak dan terpojok. Jadi pilihan KLB adalah pilihan yang harus mereka ambil,” kata pengamat yang sering disapa Bung Towel itu.

Sebelumnya, Exco PSSI memberikan dukungan untuk percepatan pelaksanaan Kongres Biasa pemilihan melalui mekanisme Kongres Luar Biasa (KLB) sesuai tahapan organisasi. Hal ini merupakan keputusan dalam Exco emergency meeting yang dihadiri oleh 12 anggota Exco, Jumat (28/10/22) malam lalu di Kantor PSSI, Jakarta.

Dalam keterangan persnya yang dimuat pada laman resmi PSSI.org, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan mengatakan, sesuai bunyi pasal 34 ayat 2 statuta PSSI tentang Kongres Luar Biasa, seharusnya sekurang kurangnya 2/3 dari delegasi (voter) yang mewakili anggota PSSI mengajukan permintaan secara tertulis, maka Exco PSSI akan memulai tahapan verifikasi untuk kemudian melaksanakan Kongres Luar Biasa dalam jangka waktu selambatnya 3 bulan setelah proses verifikasi selesai.

“Namun Exco PSSI memutuskan mempercepat kongres luar biasa pemilihan dengan memperhatikan surat yang dikirim oleh dua anggotanya, dikarenakan Exco PSSI tidak ingin terjadi perpecahan di antara para anggotanya dan karena exco PSSI adalah mandataris yang dipilih oleh delegasi (voters) yang mewakili anggota PSSI. Tahapan kongres luar biasa akan kami mulai dari berkirim surat pemberitahuan kepada FIFA berisi usulan kongres,” kata Ketum yang akrab disapa Iwan Bule itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar