Minggu, 13 November 2022

LMSI Untuk Tingkatkan Konsumsi Ikan di Papua Barat

 

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua Barat menggelar Lomba Masak Serba Ikan atau LMSI sebagai upaya menambah kreasi menu olahan ikan untuk konsumsi di daerah setempat.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua Barat Jacobis Ayomi saat membuka lomba tersebut mengatakan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kandungan gizi dan manfaat ikan akan menumbuhkan kreativitas dalam mengolah ikan untuk keperluan konsumsi dan usaha kuliner.

“Dengan pengolahan ikan yang kreatif bisa dijadikan sebagai sumber pendapatan keluarga serta mendekatkan produk perikanan kepada masyarakat,” kata Jacobis Ayomi di Manokwari.

Dia menyebutkan angka konsumsi ikan Papua Barat mengalami peningkatan. Pada tahun 2021 angka konsumsi ikan Papua Barat 55,37 kg/kapita setara ikan utuh segar, meningkat 1,48 persen dari tahun sebelumnya yang 54,56 kg/kapita.

Upaya peningkatan konsumsi ikan masyarakat terus dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Papua Barat melalui kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan).

“Dengan bekerja sama dengan tim penggerak PKK pusat menyelenggarakan lomba masak ikan tingkat provinsi setiap tahun,” kata dia.

Pada tahun 2022 LMSI tingkat provinsi dilaksanakan untuk kelima kali dengan mengangkat menu berbahan baku ikan segar, yaitu kembung, yang menurut penelitian kandungan gizinya lebih kurang sama dengan ikan salmon.

Kegiatan diikuti Tim Penggerak PKK kabupaten dan kota di Papua Barat, sedangkan pemenang tingkat provinsi akan diikutkan pada lomba serupa tingkat nasional pada 21 November 2022 di Palu, Sulawesi Selatan.

Jacobis Ayomi berharap, lomba itu menghasilkan menu baru yang inovatif sehingga dapat bermanfaat bagi generasi Papua Barat yang sehat, kuat, dan cerdas.

Tim Pengendali Inflasi Daerah atau TPID Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, meminta pengusaha ikan di daerah itu untuk mencukupi kebutuhan ikan bagi masyarakat setempat, apalagi ada kelangkaan ikan serta mencegah naiknya inflasi daerah.

Ketua Harian TPID Manokwari, Henri Sembiring, di Manokwari, Jumat, mengungkapkan tetap membolehkan pengusaha ikan untuk mencari keuntungan dengan melakukan memasarkan ikan ke luar daerah, tetapi pihaknya berharap kebutuhan daerah perlu dicukupkan terlebih dahulu.

“Bank Indonesia ada saran dalam rapat kami kemarin, kalau kapasitas berlebih ikan bisa divariasikan dengan membuat ikan asar supaya cukup kebutuhan ikan di Manokwari,” ujar Sembiring.

Henri menyatakan akan merapatkan mengenai kelangkaan ikan di Manokwari bersama tim yang sudah dibentuk yang diisi antara lain Asisten II Manokwari, Harjanto Ombesapu serta Dinas Perhubungan Kelautan dan Perikanan, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM, serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.

Henri juga menyatakan hasil lain dari rapat mingguan TPID Manokwari yang digelar pada Kamis (10/11/2022) sebelumnya yakni mengenai kelangkaan stok bawang merah. Ia berharap para distributor bawang merah berbelanja kebutuhan serta melaporkan itu ke Badan Pangan Nasional agar ada bantuan transportasi.

Selanjutnya mengenai kekurangan telur. Ia menyebut pihaknya telah meminta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan serta Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM untuk berkomunikasi dengan distributor untuk mendatangkan telur dari luar daerah untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.

Komoditas lain yang dibahas yakni cabai. Henri menyebut telah meminta tim untuk mencari cabai yang murah dan stoknya melimpah dan dekat dengan Manokwari agar bisa didatangkan.

Untuk mencegah kenaikan harga cabai akibat mahalnya distribusi, dia mengharapkan pengusaha juga melaporkan hal itu ke Badan Pangan Nasional agar dibantu transportasinya seperti bawang merah.

“Karena waktu itu Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan kita pernah kami minta untuk mengikuti rapat dengan Badan Pangan Nasional di Jakarta, dan informasi tentang adanya bantuan transportasi untuk pengendalian inflasi daerah,” ungkap Henri yang juga Sekretaris Daerah Manokwari tersebut.

Sementara untuk harga tiket yang mahal, Henri memastikan Bupati Manokwari, Hermus Indou, telah berkomunikasi dengan Pejabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw untuk menyurati Kementerian Perhubungan agar harga tiket transportasi udara tidak tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar