Google.com |
Untuk
kalian yang tidak mengetahui kisah Teddy Rusdy? Kemala Atmojo siap bercerita
bagaimana Teddy Rusdy bisa sampai mengenal Jenderal L.B. Moerdani secara fisik.
Diceritakan oleh Kemala Atmojo, perkenalan secara fisik antara Teddy Rusdy
dengan L.B. Moerdani itu merubah perjalanan hidup seorang Teddy Rusdy.
Bermula
dari ceramah pembekalan yang diikuti oleh Teddy Rusdy menjelang akhir
pendidikan Sesko ABRI yang dijalani oleh Mayor Udara Teddy Rusdy, para pemimpin
Markas Besar (Mabes) ABRI dan TNI AL pun memberikan ceramah pembekalannya.
Salah satu
yang memberikan ceramah pembekalan pada saat itu ialah Mayor Jenderal TNI
Leonardus Benjamin Moerdani atau yang lebih akrab di sapa Jenderal L.B.
Moerdani sebagai pejabat Asisten Intelijen Hankam/Komkamtib.
Pada saat
itu L.B. Moerdani memberikan ceramah pembekalan untuk penimba ilmu di Sesko
ABRI di tahun 1974 dengan tema "Peristiwa Malari" atau Malapetaka
Lima Belas Januari. Kebetulan sekali pembahasan yang disampaikan oleh L.B.
Moerdani itu kisahnya diikuti oleh Teddy Rusdy selama dirinya bertugas di Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan saat dirinya
menjadi Ketua Golkar Lombok Barat.
Saat
selesai memberikan ceramah pembekalan L.B. Moerdani pun membuka sesi pertanyaan
yang nantinya akan dijawab langsung oleh dirinya, dan saat sesi tanya jawab
dibuka seorang Teddy Rusdy mengumpulkan keberanian untuk mengutarakan
analisanya tentang pembahasan yang diberikan oleh Jenderal L.B. Moerdani
tersebut.
Menurut
seorang Teddy Rusdy "Peristiwa Malari" memiliki unsur-unsur
terselubung dalam tanda kutip, selain sebagai akibat perbedaan sikap,
oandangan, dan persepsi dua pembantu dekat Presiden Soeharto, yakni Jenderal
TNI Sumitro yang pada saat itu menjabat sebagai Kepala Staf Kopkamtib dengan
Letnan Jenderal TNI Ali Murtopo selaku Asisten Pribadi (Aspri) Presiden
Soeharto.
Dan dengan
analisa Teddy Rusdy yang dilayangkan pada sesi tanya jawab tersebut membuat
kesan tersendiri untuk seorang Jenderal L.B. Moerdani. Setelah masa pendidikan
selesai, L.B. Moerdani meminta Teddy Rusdy untuk menemuinya melalui KSAU
Marsekal Saleh Basarah.
Pada saat
Teddy Rusdy menemui L.B. Moerdani, Teddy Rusdy diminta untuk bisa membantu L.B.
Moerdani sebagai Staf Intelijen di Markas Besar ABRI. Dan sejak pertemuan di
Mabes ABRI pada Februari 1974 itu hubungan Teddy Rusdy dengan L.B. Moerdani
semakin dalam.
Sumber:Indonesiana.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar