![]() |
Google.com |
Karena Indonesia sehubungan dengan kerja sama anti terror yang berada di dua pertiga wilayahnya. Hal ini juga diadakan kerja sama dengan pasukan Special Air Services (SAS) dan Special Boat Services (SBS) Kerajaan Inggris.
Dua
Kopassus Mayor Inf. Luhut Panjaitan dan Kapten Inf. Prabowo Subianto langsung
mengadakan seleksi untuk mendapatkan 150 orang Perwira, Bintara, dan Tamtama
Kopassus setelah kembali dari pelatihan GSG-9.
Untuk
menyempurnakan pasukan antiteror yang melibatkan Teddy Rusdy, L.B. Moerdani
memerintahkan Teddy Rusdy untuk mempelajari berbagai jenis senjata. Karena
perintah yang dilayangkan Jenderal L.B. Moerdani tersebut, akhirnya Teddy Rusdy
mulai mempelajari berbagai senjata sejak tahun 1978.
Menyusul
dengan pembentukan DEN 81 Gultor Kopassus, TNI AD, dibentuk juga Kesatuan
Detasemen Jalamangkara, organik Korps Marinir TNI AL, guna operasi
penanggulangan teror kapal laut dan offshore drilling platformsdi wilayah
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar