Kamis, 18 Februari 2021

Tak Hanya Mempelajari Berbagai Jenis Senjata, Teddy Rusdy Juga Pelajari Peralatan Penyadapan Komunikasi

 

Google.com

Teddy diperintahkan oleh Jenderal L.B. Moerdani sejak tahun 1978 untuk memperlajari berbagai jenis senjata agar dapat menyempurnakan pasukan antiteror. Tak hanya itu, Teddy Rusdy juga mempelajari berbagai macam peralatan penyadapan komunikasi dan juga peralatan pendukung lainnya.

Melalui seleksi yang dilakukan pada tahun 1981 dengan semua persiapan sudah semakin matang ini proses seleksi pun sangatlah ketat. Hasil dari seleksi tersebut terpilihlah dua anggota Kopassus yang dinilai sudah cocok untuk dilatih di GSG-9, yakni Mayor Inf. Luhut Panjaitan dan Kapten Inf. Prabowo Subianto.

GSG-9 ini sendiri adalah Satuan Anti Teror, awal pembentukannya bermula dari serangan Black September yang mana pada serangan itu 11 atlet Israel dan seorang polisi saat Olimpiade Munchen 1972 tewas.

Pada tanggal 17 April 1973, Pemerintah Jerman Barat membentuk pasukan khusus antiteror GSG-9 (Grenz Schutz Gruppe 9) atau "Pasukan Kawal Perbatasan 9" yang dipimpin langsung oleh Oberstleutnant Ulrich Wegeneer.

Saat pelatihan bulan kedua Inf. Prabowo Subianto mengalami kecelakaan, namun dari kecelakaan itu beliau tetap bisa melanjutkan pendidikan dan latihan, terutama di bidang teori karena penguasaan bahasa Jerman yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar