Rabu, 17 Februari 2021

Kebanggan dan Kekaguman Teddy Rusdy Melihat Kepribadian Jenderal L.B. Moerdani

Google.com

Karena memiliki sejumlah deposito di Bank Sumitomo Singapura, atas nama H. Ahmad Thahir yang diketahui memiliki jumlah uang DM 55.732.393 dan US 1.240.547 di Bank Sumitomo, Singapura. Akibatnya hal itu menjadi persengketaan antara (istri muda) dan pemiliki "Joint Account" dan H. Ahmad Thahir dengan keluarganya dari istri pertama yang diwakili oleh Ibrahim Thahir.

Saat kasus tersebut berjalan, L.B. Moerdani mengetahui Kartika sedang berada di Switzerland lalu menemaninya bersama dengan Harry Tjan, Albert Hasibuan, dan pengacara dari Singapura, Siva Selvaduari.

Pada saat menemui Kartika Pak Benny memperkenalkan diri dan anggota timnya dan menjelaskan bahwa dana yang disengketakan di Bank Sumitomo adalah milik Pemerintah Indonesia dan harus dikemablikan.

Setelah Pak Benny menjelaskan asal usul dana tersebut dirinya menyarankan Kartika untuk mengembalikan dana tersebut kepada Pemerintah Indonesia. Menanggapi Pak Benny, Kartika menjelaskan bahwa disudah melapor kepada Duta Besar Hertasning dan Menteri Luar Negeri Adam Malik, yang tidak keberatan jika dirinya menarik dan mencairkan dana tersebut yang berasal dari suaminya.

Saat Pak Benny berada di persidangan dan berada di kotak saksi luar negeri untuk kasus persengketaan tersebut, Hati Teddy Rusdy bergolak dan berkecamuk melihat Jenderal yang sangat dihormati dan disegani oleh dirinya berada di dalam dan di luar negeri.

Hal tersubut membuat rasa bangga dan kagum Teddy Rusdy dengan pribadi yang dimiliki oleh Jenderal L.B. Moerdani atau Pak Benny  yang bersedia mempertaruhkan segalanya muncul. Dirinya berpikir secara cepat melihat Pak Benny yang berdiri di dalam kotak saksi berdiri sebagai seorang tentara dan pejuang yang ketika remaja mempertahankan jiwanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar