![]() |
Google.com |
Pembajakan pesawat terbang yang terjadi pada 1 November 1958 adalah akar dari sejarah terorisme, atau bisa disebut dengan gerakan terorisme. Pembajakan tersebut dilakukan oleh kelompok militant Kuba yang juga merupakan pendukung Fidel dan Raul Castro yang juga pernah membajak pesawat terbang dari Varadero, Kuba yang menuju Miami, Amerika Serikat.
Diketahui
seluruh penumpang dan awak pesawat saat itu tewas pada saat pembajakan pesawat
terjadi. Seperti yang dikabarkan kalau pesawat tersebut kehabisan bahan bakar
dan akhirnya terpaksa harus mendarat darurat di kawasan pabrik gula Prestons.
Kemudian
pembajakan pesawat tersebut kembali terulang pada tahun 1968, saat itu
pembajakan dilakukan oleh tiga anggota dari Popular Front for the Liberation of
Palestine (PFLP) yang membajak pesawat penumpang Israel EL AL ke Rima, Italia,
yang kemudian terbang ke Aljazair.
Ditahun
1970 dan 1976 pembajakan pesawat terbang kembali terjadi. Sekiranya dari tahun
1958 sampai 1979 terjadi belasan kali aksi terorisme yang membajak pesawat
terbang. Hal tersebut pun menjadi ancaman yang nyata dan mengerikan sehingga
perlu dipersiapkan pasukan khusus karena udara serta pesawat terbang menjadi
objeknya.
Pada saat gerakan terorisme ini mulai marak terjadi bertepatan sekali dengan bergabungnya Teddy Rusdy sebagai tim Intelijen. Karena banyaknya aksi terorisme yang berlatarbelakang udara dan pesawat Jendral L.B. Moerdani pun meminta Teddy untuk menyiapkan pasukan khusus antiteror secara sempurna dan menyeluruh. Mulai dari organisasi, tugas, pelatihan, pendidikanm dan perlengkapan khusus, dan juga beserta markasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar