![]() |
Google.com |
Pemerintah
Amerika Serikat kehilangan pangkalan militernya di Da Nang, Vietnam dan Subic,
Philipina siap menghadapi kendala besar
untuk mengimbangi kehadiran kekuatan militer Uni Soviet di Negara Timor Timur
dan penguasa Samudera Hindia dan Samudera Pasifik di kawasan Timur, pada saat Teddy
Rusdy masih ditugaskan sebagai “Sekretaris Pribadi” AS INTEL KOPKAMTIB.
Pada
tanggal 28 November 1975, secara sepihak FRETILIN menyatakan kemerdekaan Timor
Timur dengan memproklamirkan Negara Demokrasi Timor Timur. Kekhawatiran
Komunitas Intelijen kini semakin mendekati kenyataan karena pernyataan
Kemerdekaan suatu Negara akan memberikan banyak kesempatan bagi Negara-negara
lainnya di dunia untuk mengakui hal tersebut.
Pengakuan
dunia Internasional atas Timor Timur tersebut yang akan lebih mempersulit
karena adanya campur tangan Pemerintah Indonesia, karena pengiriman pasukan
bersenjata dapat diartikan sebagai suatu agresi militer ke Negara lain dan
mengundang campur tangan Negara-negara lain pada masa era Perang Dingin.
Proklamasi
FRETILIN atas berdirinya Negara Demokrasi Timor Timur mempersulit kedudukan
Pemerintah Indonesia dan partai partai APODETI, KOTA dan TRABALISTA yang pro
integrasi dengan NKRI. Maka pada tanggal 30 November 1975 hanya dua hari
setelah proklamasi FRETILIN yang mendirikan Negara Demokrasi Timor Timur, di
Balibo, maka partai-partai APODETI, KOTA, TRABALISTA, dan UDT memproklamirkan
wilayah Timor Portugis sebagai bagian dari Republik Indonesia sekaligus tidak
mengakui proklamasi sepihak oleh FRETILIN.
Selama ini
di forum Internasional selalu mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia mengakui
kedaulatan Pemerintah Portugal di Timor Timur dan oleh karena itu menjadi
tanggung jawab Pemerintah Portugal untuk mengatasi konflik di Timor Timur.
Namun, ketika Pemerintah Portugal mengakui proklamasi FRETILIN tentang
kemerdekaan Negara Demokrasi Timor Timur, berarti pemerintah Portugal telah
melepaskan dan kehilangan kedaulatan serta tanggung jawabnya di Timor Timur.
Disisi lain
keputusan Pemerintah Portugal tersebut mengandung makna dan pengertian bahwa
Pemerintah RI dapat menerima proklamasi APODETI, KOTA, TRABALISTA, dan UDT yang
menyatakan penggabungan wilayah Timor Timur menjadi bagian dari wilayah
Republik Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar