Kamis, 18 Februari 2021

Terorisme Internasionel Menjadi Ancaman Saat Marsekal Teddy Rusdy Bergabung Dengan Komunitas Intelijen

Google.com

Terorisme internasional sedang menjadi ancaman yang sangat diperhitungkan saat Marsekal Teddy Rusdy telah bergabung dengan komunitas intelijen, terorisme internasional tengah menjadi ancaman yang sangat diperhitungkan.

Perihal teror dan terorisme dalam sejarah dunia identik dengan suatu gerakan pihak oposisi atau lawan pemerintah. Karena itu juga secara politis gerakan teror ini juga dianut oleh gerakan nasional dalam mencapai kemerdekaan.

Baik gerakan separatisme, seperti Irish Republican Army (IRA), Palestine Liberation Organization (PLO) atau gerakan pembebasan Palestina. Karena adanya itu semua menimbulkan kesusahan untuk meraih kesepakatan dunia internasional dan PBB untuk mampu mengatasi terorisme secara bersamaan.

Terorisme sendiri juga bisa dikatakan sebagai senjata perlawanan dan alat penghancur massal yang murah dari kelompok lemah. Dapat dikatakan  oleh sekelompok ahli politik internasional bahwa teror dilakukan oleh pihak penguasa, seperti Geheime Staatspolizei (GESTAPO), Polisi Rahasia NAZI Jerman semasa Hitler, atau Sazeman-e Ettela'at va Amniyat-e Keshvar (SAVAK), Polisi Rahasia Pemerintah Kerajaan Iran semasa Shah Reza Phalevi.

Pergerakan terorisme internasional bisa menjadi ancaman yang sangat menakutkan pada awal tahun 1970an, saat itu citra terorisme yang menguat adalah alat pembunuh massal kepada rakyat yang tidak bersalah dan sebagai alat pembalasan dendam serta menyebabkan rasa takut karena memaksakan kehendak.

Setidaknya pada 1 November tahun 1958 sudah mulai bisa ditelusuri akar sejarah teroris, saat itu terjadi untuk pertama kalinya sebuah pesawat terbang dilakukan pembajakan. Hal tersebut dilakukan oleh kelompok militan Kuba pendukung Fidel dan Raul Castro yang menemukan cara baru untuk melakukan pergerakan terorisme dengan cara pembajakan pesawat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar