Minggu, 14 Februari 2021

Apakah Kerjasama Bilateral Mengkhawatirkan Pemerintah Indonesia, Ini Kata Teddy Rusdy

Google.com

Kerja sama bilateral, apakah itu dapat mengkhawatirkan Pemerintah Indonesia? Tentu saja tidak. Karena pimpinan intelijen ABRI di dalam perumusan kebijaksanaan intelijen dengan negara-negara ASEAN terutama mengedepankan prinsip “menguntungkan kedua belah pihak” hal itu juga berangkat dari dua prinsip dasar.

Menurut Teddy Rusdy hal yang perlu diperhatikan, Pertama, tidak perlu takut dengan apa yang akan dilakukan tetangga kita. Sebab, hamper sebagian besar semua dapat dikatakan nihil apabila tetangga “berani” melawan kita. Kedua, sebaliknya, negara tetangga harus ditenangkan dan ditenteramkan bahwa kita tidak memiliki ambisi teritorial.

Atas peristiwa-peristiwa Dwikora melawan Singapura dan Malaysia, serta “integrasi Timor Timur” harus dikikis masih melekat dipikiran dan masih terasa nyata. Dua prinsip diatas dapat membuat Indonesia pantas dan tepat apabila kemudian dianggap sebagai saudara tertua ASEAN.

Terkait dengan arti Presiden Soeharto baik di antara sesama kepala negara atau pejabat yang merupakan saudara tertua. Kini ASEAN maupun Jenderal TNI L.B. Moerdani di mata semua Panglime Tentara/Militer ASEAN.

Dalam posisi lain, Presiden Soeharto dan Jenderal L.B. Moerdani yang mampu mejalani dengan sadar dan tepat. Hal ini adalah suatu sikap penting dalam membangun solidaritas ASEAN, di antaranya menasihati, memberi, serta berbagi, tetapi sekaligus bukan merasa berkuasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar