Jumat, 03 Juni 2022

Pemintaan Jagung Meningkat, Petani Asli Papua Tertarik Untuk Menanam Jagung

 

Permintaan jagung untuk pakan ternak di Kabupaten Merauke cukup melesat. Maka dari itu seorang petani asli Papua asal Kampung Urumb, Distrik Semangga, Isayas Balagaize membuat kelompok tani di Kampung Urumb ingin bertanam jagung. Hal itu disampaikan langsung oleh Isayas Balagaize di Merauke, Kamis (2/6/2022).

“Kami baru saja mengikuti bimbingan teknis budi daya dan pengolahan pascapanen jagung yang diselenggarakan Kementerian Pertanian,” kata Balagaize.

Ia menyatakan bimbingan teknis itu memberikan pengetahuan dan teknologi sejakpanen hingga pemasaran. “Kalau untuk padi, sudah sering ada bimtek. Tapi untuk jagung, itu baru yang pertama untuk kami. Ternyata potensinya sangat besar,” ujarnya.

Balagaize menambahkan kelompok tani di Urumb telah menyiapkan lahan seluas 50 hektare. Saat ini, beberapa hektare lahan di sana telah ditanami jagung. “Jenis yang kami tanam itu khusus pakan ternak, karena permintaan paling banyak untuk pakan ternak. Kami juga berharap dukungan pemerintah daerah Merauke,” imbuhnya.

Sementara anggota Komisi IV DPR RI, Sulaeman Hamzah mengatakan, pemerintah tengah melakukan swasembada pangan untuk komoditas beras, jagung, dan kedelai. Program itu dikenal sebagai swasembada pajalele. “Memang tiga komoditas itu yang diupayakan untuk bisa swasembada,” kata Sulaeman.

Ia menyatakan pemerintah memprogramkan budi daya tanaman jagung di Papua, karena Papua memiliki lahan yang cukup baik dan luas. Pemerintah juga berkomitmen melibatkan petani Papua dalam budi daya tanaman pangan.

“Merauke sangat potensial, khususnya di Distrik Ulilin, Eligobel, Muting, dan Jagebob. Masyarakat Marind menyediakan lahan seluas 180 ribu hektare untuk pengembangan jagung. Makanya ada bimtek untuk petani asli Papua,” kata Sulaeman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar