Tampilkan postingan dengan label NTT. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label NTT. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 10 Desember 2022

Viktor Laiskodat Tidak Maju Lagi pada Pilkada 2024

 

Gubernur Nusa Tenggara Timur atau NTT, Viktor Laiskodat mengatakan, tidak memiliki niat lagi untuk maju sebagai calon gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam pemilihan kepala daerah serentak yang berlangsung pada 2024.
“Tidak memiliki niat lagi untuk menjadi gubernur. Saya lebih memilih kembali ke Jakarta untuk merubah cara berpikir aparatur agar sistem pemilihan kepala daerah secara langsung seperti yang dilakukan selama ini bisa dirubah sehingga kesejahteraan masyarakat menjadi lebih nyata,” kata Laiskodat, dalam acara penyerahan DIPA dan TKDD tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur TA 2023 di Kupang, Jumat (9/12/2022) lalu.

Ia menyebutkan sistem pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah tetap dilakukan secara langsung tetapi ketika ketika seseorang calon sudah terpilih sebagai gubernur dan bupati maupun wali kota sudah masuk dalam sistem pemerintahan maka apabila yang bersangkutan tidak bekerja maksimal maka orang itu harus diganti.

“Kalau kerjanya tidak benar maka harus diganti karena sudah tidak layak lagi untuk menjadi pemimpin cara seperti ini yang harus kita lakukan,” kata dia, dalam kegiatan yang dihadiri para bupati dan wakil bupati di NTT.

Ia mengatakan apabila kepala daerah tidak bekerja serius untuk kepentingan rakyat maka harus diberhentikan karena tidak layak menjadi pemimpin sehingga sistem pemerintahan daerah harus dirubah sehingga tidak ada lagi kepala daerah di Provinsi NTT yang bermain-main bekerja untuk kepentingan rakyat.

“Dalam sistem pemerintah dibolehkan apabila kepala daerah tidak bekerja maksimal untuk kepentingan kesejahteraan rakyat padahal sumber daya alam sangat potensial untuk dikembangkan bagi kepentingan rakyat maka kepala daerah seperti itu harus diganti,” tegasnya.

Menurut dia hampir 70 persen masalah di Provinsi Nusa Tenggara Timur ada di pusat sehingga semua proses desain perlu dilakukan dari pusat.

“Sekalipun gubernur NTT sehebat apapun kalau tidak diurus di pusat maka banyak kekayaan di NTT hari ini tidak bisa dikembangkan secara baik. Termasuk cara berpikir aparatur pemerintah pusat dan NTT juga harus dirubah,” kata dia.

Ia menjelaskan setelah kembali ke Jakarta maka bisa mendesain pembangunan yang tepat sehingga geliat ekonomi di provinsi berbasis kepulauan ini bertumbuh lebih hebat lagi.

Minggu, 02 Oktober 2022

Karakter Persipura diambil skuad “Mutiara Bakau, Waropen”

Meski belum mampu meraih poin sempurna di bekas Markas Persipura, mantan el capitano tim berjuluk Mutiara Hitam mampu membawa karakter bermain dan gaya Persipura ke dalam skuad berjuluk Mutiara Bakau dari Waropen. Ya, hampir pertandingan penuh, skuad asuhan mantan pelatih PON Papua menyerang ke jantung pertahanan klub besutan bekas pelatih PON NTT di Papua 2021.

“Ball possession masih dipegang tim tuan rumah Persewar Waropen,”kata Johan salah seorang pecinta sepak bola yang tinggal di Dok V Atas Jayapura kepada jubi.id Sabtu (1/10/2022) usai menyaksikan pertandingan derby Papua antara Persewar Waropen melawan Persipura.

Dia menambahkan tercatat beberapa peluang emas yang berhasil diselamatkan penjaga gawang Persipura Mario Fabio Londok. Bahkan tendangan eks pemain Persipura I Nyoman Ansanay nyaris membobol jala Londok, beruntung dia mampu menepis bola menit ke 52. “Selamatlah gawang Mutiara Hitam,”dari sepakan anak dari Kampung Menawi Yapen yang memakai nama orang Bali itu.

Karakter permainan Persipura, jelas adalah permainan bola pendek dan cepat serta ball possession serta variasi serangan dari lini tengah. Selain itu adalah kecepatan di dalam melakukan penyerangan. Sayangnya ciri khas permainan Persipura, belum terlihat selama Persipura ditukangi juru taktik Ricky Nelson.

Salah satu catatan penting adalah, bermain dengan karakter Persipura sesungguhnya para pemain harus punya kekuatan fisik, kemampuan menerapkan taktik dan strategi. Jika pelatih belum memahami karakter pemain dan fisik pemain yang rendah, jangan terlalu berharap banyak untuk mengembalikan karakter asli Persipura. Apalagi pelatih Ferdinando pernah bilang pelatih Ricky Nelson miskin taktik dan memilih bermain aman saja.

Walau mendapat kritik dari para pengamat, pelatih Ricky Nelson sudah menjalani debutnya bersama Persipura, untuk sementara menempati urutan pertama setelah bermain imbang dalam laga derby Papua.

Memang ada pekerjaan rumah bagi Ricky Nelson untuk mengembalikan karakter Persipura sesungguhnya yang sudah diambil Persewar melalui mantan el capitano tim berjuluk Mutiara Hitam. Karakter Persipura jelas membutuhkan pemain yang punya fisik prima dalam menjaga area pertahanan maupun saat menyerang. Ini artinya bahwa antara transisi serang maupun bertahan harus seimbang.

Misalnya Brian Fatari saat ikut membantu serangan harus cepat pula turun menjaga area. Bukan hanya Brian saja tetapi Mandowen, Ramai maupun Sansan juga ikut membantu pertahanan terutama memutus serangan maupun merebut bola.

Salah satu kekuatan Persipura lainnya adalah mampu mengorbitkan pemain muda dengan menurunkan pemain muda seperti Samuel Gwijangge, Alex Dusay. Alphons Migau. Peran pemain muda ini penting agar punya jam terbang dan bangkitkan rasa percaya diri, sehingga ketergantungan kepada pemain senior mulai berkurang.

Apalagi kompetisi butuh pemain muda bertenaga dan mampu melakukan permainan cepat dan terukur. Meski Persipura sudah memiliki striker Sansan, Wanggai, Mandowen, Rumakiek dan Nabar. Mutiara Hitam masih butuh pemain seperti Ricky Chawor ataupun Todd Rivaldo Ferre yang mampu mencetak gol maupun memberikan assit. Hal ini bisa dilihat bagaimana Ricky Chawor maupun Todd Ferre memainkan peran sebagai pencetak gol maupun pemberi umpan alias pembuat assist bagi striker.