Tampilkan postingan dengan label Perkantoran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Perkantoran. Tampilkan semua postingan

Selasa, 06 Desember 2022

Sri Mulyani: Manfaat Tailing Freeport Bangun jalan Trans Nabire dan Perkantoran di Mimika

 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan tailing milik Freeport Indonesia ternyata bermanfaat untuk pembangunan infrastruktur jalan Trans Nabire hingga kantor Pemerintahan Kabupaten Mimika.

Sri Mulyani menjelaskan endapan tailing atau pasir sisa tambah adalah batuan alamiah yang halus setelah mineral berharga diambil dalam proses pengolahan tambang.

“Tailing didaur ulang sebagai bahan campuran beton. Ini sudah diwujudkan sejak 2007,” katanya akun instagram pribadi @smindrawati di Jakarta.

Sri Mulyani bercerita melalui akun instagramnya bahwa ia sempat berkunjung ke area reklamasi dan revegetasi yang merupakan kawasan endapan tailing milik Freeport Indonesia di Timika, Papua.

Dalam hal ini pemerintah berkepentingan untuk memastikan proses reklamasi dan treatment-nya telah memenuhi standar baku mutu agar tidak mencemari lingkungan.

Ia menuturkan tailing tersebut dapat didaur ulang sebagai bahan campuran beton dan sudah diwujudkan sejak 2007 melalui sinergi antara Freeport Indonesia dengan Pemerintah Daerah Papua.

Material tailing dimanfaatkan sebagai unsur utama pembangunan infrastruktur seperti Jalan Trans-Nabire, Kantor Pemerintahan Kabupaten Mimika dan masih banyak lagi.

Bahkan berbagai proyek infrastruktur ini telah memanfaatkan sebanyak 1,1 juta ton material tailing yang jumlahnya mencapai 9,3 juta dolar AS.

Tak hanya infrastruktur, Sri Mulyani mengatakan di area Freeport dirinya melihat tailing dapat dimanfaatkan sebagai tempat revegetasi berbagai jenis tanaman seperti kasuarina, matoa, kayu besi hingga perkebunan seperti kopi dan kakao.

Selain itu, lahan bekas pengendapan tailing juga bisa digunakan untuk lahan pertanian tanaman pangan, perikanan dan peternakan.

Pengendapan tailing ini turut menjadi lahan baru mangrove yang merupakan tempat hidup kepiting, udang, ikan dan sebagainya.

Ia pun menyempatkan diri melakukan kegiatan menanam bibit pohon agar bisa menjadi saksi bahwa tanaman bisa tumbuh baik di lahan bekas pengendapan tailing.

“Mudah-mudahan saya berkesempatan melihat hasil dari pohon yang Saya tanam kelak, ujarnya.

Senin, 14 November 2022

Ini Sejumlah Kantor yang Terbakar di Dogiyai Papua Tengah

 

Sejumlah kantor pemerintahan di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah ludes terbakar pada Sabtu, (12/11/2022) tengah malam.

Sejumlah kantor pemerintah yang terbakar, di antaranya kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Kampung (DPMPK), Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Dukcapil, Kantor Inspektorat dan BKPSDM.

Sekretaris Daerah (Sekda) Dogiyai, Petrus A. Agapa mengatakan, kebakaran dipicu adanya kasus kecelakaan lalu lintas yang menewaskan seorang bocah bernama Jupriyanto Tebai (4 tahun) di kampung Ikebo, Distrik Kamuu.

“Bermula dari kasus Lakalantas. Masalah kerugian (kantor, ATK dan lainnya) masih belum bentuk tim investigasi untuk menyelidiki kerugian,” ujar Sekda Dogiyai, Petrus A. Agapa kepada Jubi melalui pesan WhatsApp, Minggu, (13/11/2022).

Dirinya mengaku belum tahu secara detail, pasalnya sedang berada di luar daerah, sehingga baru dipastikan apabila dirinya telah kembali. “Kemarin ikut pelatikan Pj Gubernur jadi masih di Jakarta, rencana malam ini balik,” ucapnya.

“Nanti setelah tiba di Dogiyai kami lihat dengan mata kepala sendiri baru kita bisa infokan,” katanya.

Kepala Bidang Pemerintahan Kampung DPMPK, Dr. Ferdinant Pakage mengungkapkan kesedihannya sebab kantor DPMK juga ikut terbakar, dia mengibaratkan kantor itu sebagai kebun, tempat melayani masyarakat.

“Sayang, ini (kantor DPMK) saya punya kebun jadi hancur, melihat foto kantor DPMK juga ikut terbakar, kita yang biasa aktif masuk kantor merasa sedih, nanti kami mau ketemu masyarakat di mana. Karena masyarakat butuh pelayanan dan pelayanan kami lakukan di kantor DPMK,” ujar Pakage.

Sementara, rumah kios milik warga non Papua yang bermukim di dalam pasar hingga Ikebo juga dikabarkan telah rata dengan tanah. Sejumlah foto beredar di sejumlah group WhatsApp, nampak warga migran sedang mengumpulkan puing-puing kebakaran rumah itu beberapa waktu lalu.

Hingga saat ini, Jubi belum mendapatkan apakah rumah milik warga juga ikut terbakar dalam peristiwa atau tidak.