Ketersediaan obat suntik malaria atau artesunate di Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Jayapura mengalami kekosongan sejak tiga minggu lalu. Hal tersebut disampaikan Direktur RSUD Jayapura, Anton Mote, di Jayapura, Rabu (13/7/2022).
Menurut ia, malaria merupakan penyakit ketiga terbanyak yang ditangani RSUD Jayapura, yang mana dalam sehari ada 50 hingga 100 pasien yang dirujuk.
“Artesunate ini diberikan melalui infus untuk pasien malaria berat. Karena stoknya kosong, kami pakai obat malaria oral dulu,” ujarnya.
Terkait kondisi ini, Anton menyatakan sudah berupaya untuk menghubungi pihak vendor farmasi dan distributor dari Kimia Farma. Diperkirakan, baru akan tersedia dalam 1 atau 2 minggu ke depan.
“Secara nasional obat ini memang lagi kosong. Kami sudah bangun komunikasi dengan vendor dan distributor. Kami harapkan obat ini bisa segera tersedia kembali,” harapnya.
Kendati demikian, Anton Mote memastikan pelayanan yang diberikan bagi pasien malaria di RSUD Jayapura sampai sekarang berjalan dengan baik.
“Mulai dari ketersediaan obat malaria oral, dokter spesialis yang melayani pasien bahkan sampai pemeriksaan laboratorium secara keseluruhan berjalan baik,” tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar