Kamis, 07 Juli 2022

Apakah Bermarkas di Stadion LE Menjamin Skill dari Persipura?

 

Tim kebanggaan masyarakat Papua, Persipura akhirnya bermarkas di fasilitas termegah di Papua; Stadion Lukas Enembe, Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura. Walau demikian, banyak pihak menyebutkan manajemen Persipura sangat terlambat dalam mengurus tim berjulukan Mutiara Hitam  yang sudah berada pada kasta kedua liga Indonesia.

Mantan pemain Persidafon Jayapura, Agustinus Ferre menilai manajemen Persipura begitu lambat   merekrut pemain dan penetapan waktu latihan. Sekalipun di Stadion Lukas Enembe, itu tidak memberikan jaminan jika kolaborasi pemain senior dan pemain mudah bisa memberikan hasil terbaik. Apalagi dengan batas  waktu yang tinggal sebulan, kompetisi liga dua sudah berjalan.

“Puluhan tahun ketika Persipura bermain di lapangan Mandala, isi stadion Mandala berubah jadi merah oleh pendukung fanatik.  Di stadion Lukas Enembe,  tidak mungkin terjadi hal yang sama,” ujar Agus Ferre sapaan akrabnya saat dihubungi di Sentani, Kamis (7/7/2022).

Dikatakan, saat ini ada tiga tim asal Papua yang sama-sama bersaing di Liga Dua, Persipura Jayapura, Persewar Waropen dan PSBS Biak. Persewar Waropen bermarkas di Stadion Mandala dan pendukung fanatik Persipura lainnya akan berpindah dukungan ke ke Persewar di Lapangan Mandala.

Menurutnya, untuk mendapat dukungan penuh bagi Persipura di Stadion Lukas Enembe, Manajemen Persipura harus bekerja keras karena dukungan pemain ke 13 ( supporter) sangat di berdampak bagi penampilan tim,  ketika berada di lapangan pertandingan. “Pemain baru akan membutuhkan waktu beradaptasi, membutuhkan mental yang kuat serta penyesuaian diri dengan lapangan dan stadion yang megah, ” jelasnya.

Hal berbeda disampaikan Silas Ohee, mantan Pemain Persidafon Jayapura lainnya. Menurutnya,  dukungan dari fans Persipura saat ini berada dalam posisi dilematis, sejak kepergian sang legenda Boaz Salosa dari Persipura, dukungan mulai menurun.

Dalam kondisi tim yang terpuruk di dasar klasemen liga satu, bahkan nyaris degradasi,  manajemen justru tidak siap dan terlambat dalam mempertahankan para pemain, lambat merekrut dan mengontrak pemain baru yang bisa diandalkan dalam putaran Liga 2 Indonesia.

“Sebagai home base, stadion Lukas Enembe tidak berpengaruh kepada kompetisi yang akan berlangsung. Tetapi untuk kembali ke Liga 1 Indonesia kita harus optimis, ” kata Ohee yang pernah merasakan putaran Liga Djarum dan Liga Djisamsoe Indonesia bersama Tim Singo Edan Arema Malang. Kala itu Oheejadi penjaga gawang di bawah besutan Benni Dolo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar