Kamis, 07 Juli 2022

I Made Budi, 19 Tahun Tekuni Dunia Penelitian Tepatnya Buah Merah

Peneliti dan dosen jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Cenderawasih (Uncen), Drs. I Made Budi, M.Sc sudah 19 tahun menekuni dunia penelitian. Setelah menyelesaikan program pasca sarjana jurusan gizi di Institut Pertanian Bogor (IPB), I Made Budi kembali ke Papua dan mulai meneliti buah merah (Pandanus Conodeus) sebagai pakan ternak dan berlanjut sampai sekarang dalam bentuk kapsul.

“Peneliti yang hebat itu adalah peneliti yang tidak pelit akan ilmunya, sehingga ketika kita telah tiada masih ada penerus dari penelitian yang telah kita ciptakan,” kata I Made Budi kepada Jubi.id, saat berkunjung ke ruang kerja laboratorium di Waena, Kota Jayapura, Selasa (4/7/2022).

Dia menambahkan sejak 2003 sampai dengan 2022, penelitian tentang buah merah telah berkembang pesat dan banyak permintaan atau peminatnya.

“Buah merah sendiri hanya terdapat di Provinsi Papua atau habitat aslinya di Papua. Dulu untuk pengolahan buah merah masih menggunakan tangan. Seiring dengan perkembangan zaman sekarang untuk mengolah buah merah sudah memakai mesih pengolah buah merah,” kata I Made Budi.

 Lebih lanjut kata Made Budi bahwa buah merah memiliki banyak manfaat, salah satu contoh adalah untuk meningkatkan imunitas tubuh.

“Buah merah juga sering dikonsumsi oleh ibu yang sedang mengandung,” katanya seraya menambahkan sudah membuat mesin pengolah buah merah dan sudah tidak manual lagi atau memakai tangan.

Made Budi menjelaskan bahwa kandungan komposisi gizinya dalam bentuk sari buah merah banyak mengandung antioksidan (kandungan rata-rata) antara lain Karoten (12.000 ppm), betakaroten (700 ppm), dan tokoferol (11.000 ppm).

“Beberapa zat dapat meningkatkan daya tahan tubuh antara lain, asam oleat, asam linoleate, asam linolenat, dekanoat, Omega 3, dan Omega 9 yang semuanya merupakan senyawa aktif penangkal terbentuknya radikal bebas dalam tubuh,” katanya.

Dari mesin pengolah itu, lanjut Made Budi, buah merah akan diproses selanjutnya dalam bentuk kapsul sehingga mudah dipasarkan atau didistribusikan ke warga atau konsumen yang ingin membeli atau memakainya.

“Mesin pembuat kapsul buah merah sampai saat ini masih diimpor tetapi ada juga mesin kapsul hasil disain saya sendiri,” kata dosen dan peneliti senior Uncen itu.

Dia menambahkan selain dibuat dalam bentuk kapsul, buah merah juga bisa diolah menjadi sabun, samphoo, dan bahan tambahan makanan untuk pembuat kue.

“Buah merah juga bisa dibuat menjadi pakan ternak terutama makanan ayam sehingga menghasilkan telur yang lebih sehat sehingga isa menjadi alergi bagi anak-anak yang kalau mengosumsi telur alergi bisa memakan telur buah merah karena aman,” katanya.

Menurut I Made Budi sebagai peneliti buah merah sangat berharap agar peneliti-peneliti khususnya di Papua bisa sukses dan terus berkembang.

“Saya juga meminta kiranya Pemprov Papua bisa memberikan satu wadah agar para peneliti Papua bisa berkumpul dan terus berkembang,” katanya. Mesin untuk mengolah buah merah menjadi kapsul masih diimpor dari luar Indonesia, tapi ada juga mesin yang didesain dan diciptakan sendiri oleh Drs. Made Budi, M.Si.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar