Kamis, 06 Oktober 2022

PSSI Putuskan Akan Beristirahat di Kompetisi Liga 3 Zona Papua 2022

Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Papua telah memutuskan untuk mengistirahatkan kompetisi Liga 3 Zona Papua 2022 yang sudah digulirkan sejak 28 September. Keputusan tersebut diambil berdasarkan surat pemberitahuan dari PSSI pusat, buntut dari tragedi Kanjuruhan, Malang.

Tujuh klub peserta Liga 3 Zona Papua juga menyepakati penghentian sementara usai menghadiri rapat bersama Asprov PSSI Papua, pihak keamanan dan Panitia Pelaksana (Panpel) di Sekretariat Asprov PSSI Papua, Kotaraja, Kota Jayapura, Jumat (7/10/22).

Penghentian kompetisi Liga 3 tersebut dianggap bijaksana untuk menghormati korban tragedi Kanjuruhan dan juga proses investigasi. Kompetisi Liga 3 dihentikan hingga batas waktu yang belum ditentukan.

“Asprov PSSI Papua telah menggelar rapat di sekretariat dihadiri tujuh tim Liga 3, berdasarkan surat dari PSSI yaitu penghentian sementara kompetisi, PSSI meminta Asprov untuk menghentikan sementara kompetisi sampai batas waktu yang disampaikan kemudian,” kata Ketua Asprov PSSI Papua, Benhur Tomi Mano.

“Rapat tersebut juga dihadiri oleh pihak keamanan, perangkat pertandingan, panpel dan kami putuskan hentikan sementara Liga 3 sambil menunggu surat resmi PSSI untuk digulirkan kembali,” tambahnya.

Meski masih menyisakan 11 pertandingan, namun kata Tomi Mano, pihaknya harus menghentikan kompetisi karena dua kompetisi level atas (Liga 1 dan 2) juga sudah lebih dulu dihentikan.

Menurutnya, ini adalah sebuah risiko yang harus diambil, mengingat tragedi Kanjuruhan sudah menjadi masalah kemanusiaan yang mendapatkan perhatian serius dari seluruh dunia.

“Sisa pertandingan 11 kali, dan semua tim telah menyepakati dihentikan sementara karena ini masalah kemanusiaan yang terjadi di Kanjuruhan, masalah dunia dan Indonesia. Ini adalah risiko bagi klub-klub peserta kompetisi Liga 1, 2, dan 3. Memang ada kerugian dari segi transportasi dan lainnya, tapi ini keputusan dari organisasi PSSI dan kita harus taati dan jalankan itu, apalagi ini insiden kemanusiaan,” ungkapnya.

“Aksi solidaritas juga sudah dilakukan oleh komunitas supporter di Jayapura dengan melakukan doa bersama dan penyalaan ratusan lilin untuk korban jiwa, mulai dari suporter klub Arema, Persebaya, Persipura dan klub-klub lainnya, dan menaikkan bendera setengah tiang, ini adalah wujud dari empati kami untuk tragedi itu,” tambahnya.

Terkait enam tersangka yang sudah ditetapkan oleh pihak Kepolisian dalam tragedi tersebut, Tomi Mano mengapresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan, baik dari aparat kepolisian maupun tim investigasi.

“Ini luar biasa kerja tim investigasi yang dibentuk pemerintah, saya melihat ini sudah dilakukan sesuai manual LIB, salah satunya yakni melakukan verifikasi ulang stadion-stadion. Cuma mereka harus lakukan verifikasi stadion yang baru. Saya apresiasi setinggi-tingginya, dan untuk ke depan kita harus memperbaiki lagi sepak bola kita,” harapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar