Setelah mengikuti pelatihan pendampingan selama dua hari di SMP Negeri 1 Jayapura, guru penggerak diminta menghadirkan perubahan dan terobosan untuk menjadi pemimpin pembelajaran yang merdeka.
“Ini sesuai tujuan program ini, yaitu mendorong tumbuh kembang siswa secara holistik, aktif, dan proaktif,” ujar Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Abdul Majid, usai penutupan pelatihan pendampingan guru penggerak, Sabtu (13/8/2022).
Dikatakannya, menghadirkan terobosan untuk menjadi pemimpin pembelajaran yang merdeka, guru penggerak dapat mengembangkan guru di sekitarnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada siswa.
“Guru penggerak menjadi agen dan teladan transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila,” ujarnya
Dikatakannya, pelatihan pendampingan ini digelar selama dua hari di SMP Negeri 1 Jayapura diikuti sebanyak 100 orang guru dari angkatan pertama dan angkatan enam dan guru potensial dari PAUD, SD, dan SMP.
“Setelah mengikuti pelatihan ini guru mampu menyukseskan pendidikan menuju generasi emas anak-anak di Kota Jayapura, berbudi pekerti luhur, berakhlak baik, dan berdaya saing,” ujarnya.
Majid menambahkan, materi yang diajarkan, yaitu kebijakan pendidikan di Pemerintah Kota Jayapura, kebijakan BGP, dan kebijakan BPMP.
“Kriteria untuk menjadi guru penggerak, yaitu tidak sedang mengikuti kegiatan diklat CPNS, PPG, atau kegiatan lain yang dilaksanakan secara bersamaan,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, guru PNS maupun non PNS baik dari sekolah negeri maupun sekolah swasta, memiliki akun guru di Data Pokok Pendidikan, memiliki kualifikasi pendidikan S1/D4.
Memiliki pengalaman mengajar minimal lima tahun, memiliki masa sisa mengajar tidak kurang dari 10 tahun, memiliki keinginan kuat menjadi guru penggerak. Program ini ditujukan untuk guru TK, SD, SMP, dan SMA
“Lulusan program ini bakal mendapatkan prioritas untuk menempati posisi strategis di lembaga pendidikan. Kelebihan menjadi guru penggerak adalah mereka disiapkan untuk mejadi pemimpin masa depan, seperti kepala sekolah, pengawas, dan motivator pendidikan,” jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar