Senin, 05 Oktober 2020

Perketat Aturan, Klaster Pesantren di Tasikmalaya Masih Rawan

 

Google.com

Munculnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Tasikmalaya membuat pesantren-pesantren yang ada di kabupaten itu terus melakukan upaya agar santri yang ada didalamnya tidak terpapar Covid-19.

Selain mewajibkan santri untuk selalu membersihkan kamar tempat tinggal mereka, kunjungan tamu maupun orang tua santri pun dibatasi.

Seperti yang dilakukan pesantren Nurul Wafa Gunung Hideung Kecamatan Sukarame. Mereka membatasi kunjungan tamu yang hendak memasuki kawasan pesantren. Selain dipariksa suhu tubuh, mereka juga ditanya perihal kepentingan masuk ke area pesantren.

“Orang tua santri juga kami terpaksa batasi, kalaupun bertemu dengan anaknya, mereka diwajibkan menjaga jarak dan tidak lama. Karena kami melihat, penyebaran corona ini dari luar atau bisa juga dari tamu atau orang tua santri,“ ucap pengasuh pesantren Gunung Hideung, Cep Zamzam Dzulfikar Nur, Senin (5/10/2020).

Selain itu, bagi para santri juga dibatasi jumlah kunjungan ke luar komplek pesantren. Di saat ada santri yang terpaksa harus berbelanja kebutuhan ke luar komplek, hanya bisa dilakukan oleh satu orang santri saja.

“Misalkan yang ada keperluan ke Singaparna 10 santri, nah kita tetapkan aturan hanya bisa satu orang tidak lebih. Setelah kembali ke pesantren, santri itu kita periksa betul betul, “ kata Cep Zamzam.

Selain menerapkan aturan-aturan itu, lanju Cep Zamzam, pengurus pesantren juga mewajibkan seluruh santri yang berjumlah 1.200 orang untuk berolahraga satu hari dua kali, yakni pada waktu pagi dan sore hari.

Hal ini sebagai upaya untuk memperkuat imun tubuh para santri agar kuat terhadap penyakit terlebih oleh virus corona.

“Selain itu, kita juga berikan asupan makanan yang bergizi. Karena imun tubuh santri harus kuat agar bisa melawan datangnya berbagai penyakit termasuk virus Corona. Kita juga siapkan beberapa fasilitas penunjang protokol kesehatan, “ papar Cep Zamzam.

Hal yang sama diungkapkan Ust. Abdul Hakim, pengasuh pondok pesantren Abdul Jabar Kecamatan Singaparna. Ia menuturkan, sebelum muncul klaster pesantren, pihaknya sudah memberlakukan pembatasan kunjungan bagi tamu maupun orang tua santri.

Aturan itu pun semakin diperketat paska merebaknya Covid-19 dilingkungan pesantren.

Selain itu, pihak pesantren selalu menerapkan pengecekan suhu tubuh bagi para tamu maupun orang tua santri yang akan berkunjung ke komplek pesantren.

“Kami juga siapkan ruangan isolasi khusus untuk santri yang baru datang dari luar rumahnya terutama yang berada di zona merah, “ ujar Abdul Hakim.

 

Sumber: ayobandung.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar