Senin, 05 Oktober 2020

Ngeri! Ini Klaster Paling Banyak dan Berbahaya Covid-19 di Kota Bogor

Google.com

Terungkap sudah saat Bima Arya Wali Kota Bogor  mengumumkan komposisi sebaran Covid-19. Dalam hal seperti ini, klaster keluarga menjadi yang tertinggi.

Bima menjelaskan saat ini total kasus positif aktif di Kota Bogor sebanyak 179 atau meningkat sebanyak 15% dibanding pekan sebelumnya.

"Untuk komposisi kalo kita dalami sebagian besar klaster keluarga dari 179 total kasus, sebanyak 118 itu berasal dari klaster keluarga," ujar Bima Arya di halaman Balai Kota Bogor, Senin (5/10/2020).

Kemudian komposisi selanjutnya ada klaster perkantoran yakni sebanyak 32%, klaster fasilitas kesehatan sebanyak 29%, klaster Jakarta dan luar daerah 19%, klaster acara keluarga 4%, transmisi lokal 7%, klaster transportasi 2% dan klaster restoran serta minimarket 3%.

Sementara itu, Bima mengatakan saat ini perkantoran menjadi klaster sebaran Covid-19 paling berbahaya di Kota Bogor.

"Saat ini paling berbahaya adalah klaster perkantoran," ujar Bima.

Dia menjelaskan, klaster perkantoran paling berbahaya sebab data yang dimiliki Satgas Covid-19 Kota Bogor menunjukkan, klaster ini kemudian menjadi faktor penyebab tingginya sebaran Covid-19 pada klaster keluarga.

"Jadi klaster pertama (tertinggi) ada keluarga kedua perkantoran, tapi ketika klaster keluarga itu dibedah (di-tracing) komposisi terbesar itu berasal dari tempat kerja atau perkantoran dan luar kota, jadi keluarga tertular dari tempat kerja," jelas Bima.

Menurut Bima, klaster perkantoran juga berbahaya sebab karyawan kantor menghabiskan waktu yang lama dalam sebuah ruangan bersama dengan rekan-rekannya.

"Kantor ruangannya tertutup, (karyawan) bersama-sama dari pagi sampai sore atau malam, lepas masker dan sebagainya dan kantin perkantoran juga bisa jadi sumber penularan di kantor," katanya.

Oleh sebab itu pihaknya kata Bima akan memperketat protokol kesehatan di perkantoran.

"Kami imbau seluruh warga Bogor yang bekerja di kantor kita pastikan WFH 50% agar ditaati, dibatasi rapat dalam ruangan, diperhatikan ventilasinya, sebaiknya bawa makan dari rumah sehingga tak berkumpul di kantin atau beli makanan di tempat lain," kata Bima.

Ke depan dua klaster tertinggi yakni klaster keluarga dan perkantoran akan menjadi fokus kebijakan penanganan Covid-19 ke depannya.

"Fokus ke depan betul-betul fokus di perkantoran dan pemukiman, RW siaga akan ditingkatkan dan disiplin protokol kesehatan diperkantoran ditingkatkan," kata Bima.

Saat ini Kota Bogor masih berada pada status zona merah Covid-19. Hal itu disebabkan karena lonjakan kasus positif.

Untuk menekan angka sebaran Covid-19 pihaknya masih memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas (PSBMK).

 

Sumber: ayobandung.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar