Google.com |
Kesultanan Kasepuhan Cirebon meniadakan pasar rakyat
Muludan. Tradisi Panjang Jimat pada puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
pun digelar terbatas.
Covid-19 telah memaksa perubahan pada peringatan Maulid Nabi
Muhammad SAW tahun ini. Setelah dikeluarkannya kebijakan peniadaan muludan secara terbuka oleh Pemkot Cirebon, Sultan Sepuh XV Pangeran Raja Adipati
Luqman Zulkaedin turut mengeluarkan maklumat untuk meniadakan pasar rakyat.
Pasar rakyat lazim digelar sebulan sebelum puncak peringatan
Maulid Nabi Muhammad SAW. Setiap tahun, sebelum Covid-19 mewabah, area sekitar
keraton di 3 kesultanan Cirebon, masing-masing Kasepuhan, Kanoman, dan
Kacirebonan, ramai oleh para pedagang musiman.
"Pedagang musiman di Alun-alun Keraton Kasepuhan ditiadakan,"
kata Sultan Luqman melalui maklumatnya, Selasa (22/9/2020) petang.
Pada tradisi muludan di Cirebon, ritual Panjang Jimat
menandai puncaknya yang digelar di masing-masing Keraton.
Sebelum Panjang Jimat, serangkaian ritual lain mendahului,
di antaranya Siraman Panjang atau pencucian alat makan seperti piring, mangkuk,
hingga guci dan senjata kuno yang akan digunakan kala Panjang Jimat.
Sayang, kali ini ritual yang kerap mengundang antusiasme
wisatawan itu pun terpaksa ditiadakan. Kesultanan Kasepuhan mengganti upacara
Panjang Jimat secara terbatas.
"Upacara tradisi Panjang Jimat ditiadakan, diganti
dengan pembacaan selawat, zikir, doa, dan pembacaan Kitab Barzanji oleh Kaum
Masjid Agung, keluarga sultan, abdi dalem, secara terbatas dan mengikuti
protokol kesehatan," paparnya.
Tak hanya Panjang Jimat, tradisi Caos atau silaturahmi para
wargi dengan sultan pun akan dilaksanakan terbatas. Selain itu, dijanjikan
mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang berlaku.
Pembatasan hingga peniadaan agenda budaya di kesultanan
Cirebon, diyakinkannya demi mencegah penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab
penyakit menular Covid-19.
"Ini berdasarkan imbauan dan kebijakan Pemkot Cirebon serta mencegah dan melindungi masyarakat dari penularan Covid-19,"
tegasnya.
Sekalipun pandemi ini telah mengubah pelaksanaan tradisi di
Kesultanan Kasepuhan, dia memastikan destinasi wisata budaya yang dikelola
pihaknya, seperti Astana Gunung Jati dan Taman Goa Sunyaragi, tetap terbuka
untuk umum. Protokol kesehatan pun berlaku.
Dalam kesempatan itu pula, pihaknya mengajak semua orang
untuk menjaga kesehatan dan keselamatan.
"Mari berdoa agar Covid-19 segera berakhir,
aamiin," tutupnya.
Sumber: ayobandung.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar