Google.com |
Satu tahun lalu, tepatnya 24 September 2019, ribuan massa
melakukan demonstrasi besar-besaran dalam rangka memprotes rancangan UU KPK dan
sejumlah perundangan lainnya di depan Gedung Sate dan gedung DPRD Jawa Barat.
Ini merupakan hari kedua demonstrasi yang berujung rusuh. Ratusan mahasiswa
dilaporkan terluka.
Massa jebol pagar
besi DPRD Jabar
Berdasarkan pernyataan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM) Universitas Pasundan Limas Kuswandi, aksi diikuti lebih dari 1.500
mahasiswa yang berasal dari 25 universitas di Bandung. Dalam aksinya, massa
menjebol pagar besi gedung DPRD Jawa Barat sehingga polisi terpaksa menembakan
gas air mata untuk meredam mereka.
Namun, massa membalasnya dengan lemparan batu dan barang
lainnya. Massa aksi lalu berpencar ke segala arah, hingga terbagi menjadi
beberapa bagian.
Massa yang menggelar aksi merangsek masuk ke Gedung DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Selasa (24/9/2019).
Ratusan anggota polisi dan TNI berjaga di sekitar lokasi
unjuk rasa dengan memakai peralatan lengkap. Kendaraan water cannon, ambulans,
dan mobil polisi ikut bersiaga.
113 Mahasiswa Terluka
Berdasarkan laporan Ayobandung.com dari lapangan, sebanyak
113 mahasiswa yang terlibat demonstrasi
menjadi korban. Mereka mendapatkan perawatan di Universitas Islam
Bandung (Unisba) dan tujuh di antaranya dilarikan ke rumah sakit seperti RS
Hasan Sadikin, RS Sariningsih, RS Halmahera, dan RS Boromeus Bandung.
"Ya ada 113 orang, yang masuk rumah 7 orang. (Masuk RS)
Ada yang kepalanya bocor, ada sesak nafas, tangannya patah, kaki bengkak,"
ungkap Wakil Presiden Mahasiswa Unisba Sulton Arief Mauludi.
Mediasi massa dan
DPRD Jabar
Menjelang malam, aksi demonstrasi itu berbuah hasil. Tiga
orang anggota DPRD Jabar sebagai perwakilan bersepakat menandatangani
perjanjian mengenai sejumlah tuntutan yang dikemukakan mahasiswa.
Aksi tantangan surat perjanjian tersebut dilakukan di depan
area Gedung Sate. Selepas magrib, ribuan massa aksi yang sempat beristirahat
kembali memadati area antara Gedung Sate dan Gedung DPRD Jabar yang dipisahkan
barikade.
TNI kemudian mempertemukan mahasiswa dengan perwakilan
anggota dewan yang kemudian disambut sorak sorai.
Anggota DPRD Jabar dari Fraksi PAN Hasbullah Rahmad
mengatakan, sejumlah RUU termasuk revisi KUHP telah ditunda pengesahannya oleh
DPR RI dan hal tersebut menunjukan aspirasi mahasiswa yang melakukan aksi di
berbagai daerah di Indonesia telah didengar.
Sementara, pihaknya mengatakan hanya dapat menunggu keputusan
Presiden RI terkait UU KPK.
Tuntutan Mahasiswa
Setelah melalui sesi diskusi, koordinator aksi, Alaudin
Adzadsyah kemudian menuliskan tuntutan mahasiswa dalam selembar kertas yang
langsung ditandatangani dan dibacakan oleh perwakilan dewan.
Isinya meminta pembatalan terhadap sejumlah peraturan
meliputi RKUHP, RUU KPK, RUU Pertahanan, dan RUU Ketenagakerjaan. Selain itu,
tuntutan tersebut juga meminta percepatan pengesahan RUU PKS.
TNI dan Mahasiswa
Salat Bersama
Sebelumnya, aksi demonstrasi yang berlangsung sejak sekitar
pukul 11.00 WIB tersebut sempat memanas. Beberapa mahasiswa sempat dibawa
kembali ke Kampus Unisba untuk mendapat perawatan medis.
Namun, selepas orasi berlangsung, salah seorang perwakilan
mahasiswa berinisiatif mengumandangkan ikamah karena waktu Salat Asar telah
tiba.
"Bagi yang beragama Muslim, mari bersama-sama kita
salat dahulu," ungkapnya.
Hal tersebut diikuti sejumlah mahasiswa lainnya yang
menggelar jaket dan pakaian di aspal sebagai alas ibadah.
Salah seorang mahasiswa maju menjadi imam. Dalam saf
terdepan, tampak anggota TNI turut mengikuti salat berjemaah tersebut.
Mahasiswa dan TNI kemudian saling bersalaman selepas salat.
Massa aksi salat asar bersama dengan TNI di depan Gedung Sate,
Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (24/9/2019). (Ayobandung.com/Dadan
Ramdani/magang)
Tak berselang lama, salah satu perwakilan mahasiswa
menyampaikan komando untuk bersama-sama mengheningkan cipta.
"Ini adalah bentuk solidaritas kita sebagai warga
negara, terlepas agama, keyakinan dan pandangan politiknya, mari mengheningkan
cipta bagi para pahlawan yang telah memperjuangan keadilan," ungkapnya.
Himne mengheningkan cipta kemudian berkumandang.
Sumber: ayobandung.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar